Kelompok ini menjual sekitar 34.000 hingga 40.000 barel minyak mentah setiap hari kepada para pedagang independen, dan masuk ke pasar gelap yang memberi mereka lebih dari 1,5 juta per hari (Rp2 milliar).
Organisasi ini juga bertindak seperti mafia yang mengumpulkan pajak dari berbagai barang komersial seperti truk dan menara pemancar, menurut Ahram.
Bahkan mereka memiliki otoritas pajaknya pada beberapa toko dan setiap tokonya membayar 20 Dollar AS sekitar Rp200 ribu untuk utilitas dan keamanan.
Ketika militan ISIS terus menguasai bagian-bagian di Suriah dan Irak, daerah-daerah yang kaya akan sejarah ini telah memacu pasar gelap untuk pedagangan artefak kuno.
Hal inilah yang dilaporkan telah dimanfaatkan oleh ISIS.
Seorang pejabat intelijen senior bahwa ISIS telah menggunakan barang antik yang dijarah sebagai sumber pendapatan ketika anggotanya mulai bergerak ke Suriah timur pada akhir 2012, namun tak disebutkan berapa angka penjualan tersebut.
Namun, dari praktik-praktik tersebut ISIS telah mendatangkan 12 Dollar As per bulan (Rp168 Milliar) dan 1-3 Juta Dollar As per hari (Rp14-42 Millar). (Afif Khoirul M)
Baca Juga: Mengapa Bentuk Alis Kita Tidak Simetris? Ternyata Ini Jawabannya!
Source | : | CNN,Intisari |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR