Sementara itu di kota Apple Valley, California, sekitar Januari 2013, seorang wanita ditangkap karena kematian seorang anak berusia dua tahun setelah diduga meracuni gadis kecil itu dengan bubuk cabai.
Menurut Los Angeles Times, meskipun penyebab kematian belum dipastikan, karena harus menunggu sampai dilakukan otopsi, namun balita Joileen, meninggal di rumah sakit setelah ia disiksa dengan cabai.
The Times menyebutkan bahwa wanita itu mungkin menggunakan campuran pedas sebagai bentuk disiplin.
Sebagai senjata pembunuh, bubuk kematian dari cabai ini mungkin terlihat agak aneh.
Baca Juga: Pengasuhnya Salah Memakaikan 'Car Seat', Balita Ini Alami Mati Otak
Tetapi, seorang kimiawan analitik yang menggunakan nama samaran Dr. Rubidium, dalam blognya Double X Science, menyebutkan bubuk cabai mengandung capsaicin kimia, dan dalam konsentrasi yang cukup tinggi, menjadi neurotoxin yang mematikan.
Cabai adalah bagian dari keluarga capsicum tanaman, dan bahan kimia inilah yang memberi mereka rasa panas.
Menurut Dr. Rubidium, makan capsaicin yang cukup tidak hanya menghasilkan panas, tetapi juga menyebabkan kulit dan selaput lendir membengkak.
Terlalu banyak juga dapat menyebabkan muntah dan diare. Dalam satu kasus, seorang anak berusia 8 bulan meninggal ketika makan cabai merah memberinya serangan jantung.
Baca Juga: Tragis! Bayi 10 Bulan Ini Ditemukan Tertelungkup Meninggal Setelah 30 Menit Ditinggalkan Pengasuhnya
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR