"Tapi untungnya karaokenya masih bisa tetap buka jadi ya bersyukur, karena masih bisa dapat pemasukan meski tak seperti biasanya," lanjut Wati.
Sebelum ada wacana penutupan lokalisasi, Wati mengaku bisa meraup keuntungan besar.
Suasana di salah satu tempat karaoke di lokalisasi Sunan Kuning, Kota Semarang, pada Kamis (17/10/2019).
Tak tanggung-tanggung, uang sejumlah Rp 20 juta bisa ia dapatkan dalam semalam.
Perlu diketahui UMR (Upah Minimum Regional) Jakarta saat ini Rp3.9 juta, artinya jumlah tersebut bahkan hampir 5 kali UMR Jakarta.
Baca Juga: Dua Hari Didiagnosis Dokter, Wanita Ini Meregang Nyawa, Ternyata Ini Penyakit yang Dideritanya
Namun setelah Pemkot Semarang mendengungkan akan segera menutup lokasi bisnisnya, omset Wati berkurang drastis hingga turun 70 persen.
"Wisma karaoke saya jadi sepi pengunjung sejak setahun terakhir akan ditutup. Yang datang jadi pada takut karena peraturan itu.
"Makanya omsetnya turun drastis gak sampai Rp 10 juta.
"Padahal mesti bayar uang sewa dua rumah karaoke yang masih ngontrak, belum bayar kebutuhan yang lain," tutup Wati. (Agil Hari Santoso/Grid.ID)
Artikel ini pernah tayang di Grid.ID dengan judul 19 Tahun Geluti Bisnis Dunia Malam hingga Mampu Raup Rp 20 Juta Semalam, Wanita Pemilik Karaoke Kecewa Lokaliasi Sunan Kuning Semarang Ditutup
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR