Advertorial
Intisari-online.com - Martin Couney seorang pria yang tidak memiliki kredensial medis melakukan sesuatu yang tampaknya sedikit gila.
Dia memamerkan bayi-bayi prematur yang dirawat dalam inkubator sebagai tontotan.
Sebelumnya Couney sempat mengklaim dirinya adalah anak didik dokter Prancis Pierre-Constant Budin, pria yang mempopulerkan inkubator di Eropa.
Namun, tak pernah ada bukti tentang hal itu.
Inkubator dikembangkan pada 1880-an, sedangkan Couney pertama kali memajang mereka tahun 1896, kemudian menetap di AS dan melakukan pameran awal 1940-an.
Inkubator itu sendiri adalah keajaiban medis pada saat itu mereka terbuat dari baja dan kaca dan berdiri dengan kaki setinggi sekitar 5 kaki.
Mampu merawat bayi, dalam kondisi kritis dan menjaganya tetap dalam kondisi aman dan nyaman.
Setiap orang berkunjung untuk menyaksikan bayi-bayi ini mereka akan diminta untuk membayar 25 sen.
Karena aksinya ini, Couney dijuluki sebagai dokter inkubator dan menunjukkan perjuangan antara kematian dan kehidupan.
Pada saat itu bayi prematur dianggap lebih rendah secara genetik dari bayi pada umumnya sehingga mereka akan dibiarkan mati.
Namun, pendapat itu tidak diterima oleh Couney, jadi dia menawarkan solusi ekperimental, dan melakukan solusi.
Dia menjadikan bayi ini tontonan dan dipertunjukkan dalam inkubator, namun uang yang diterima dari pameran ini digunakan untuk merawat mereka.
Artinya, orang-orang yang datang membayar untuk menyaksikan bayi ini juga mendanai dan memperjuangan bayi-bayi ini untuk hidup.
Namun, karena aksinya ini ia dijauhi oleh profesional medis karena dianggap bersandiwara, juga tidak memiliki kredensi yang jelas.
Dia mengatakan pada media bahwa dia akan menyerah melakukan pameran jika para medis mau merawat bayi-bayi prematur ini dengan layak.
Namun pada akhirnya Couney mengubah arah medis di Amerika.
Pria tanpa kredensial medis ini mampu menyelamatkan 6.500 bayi dan mengubah ilmu kedokteran dalam sejarah Amerika pada tahun 1940-an.
Minat orang pada pertunjukkan bayi inkubator menurun, namun pihak rumah sakit mulai membuka unit didedikasikan untuk perawatan bayi prematur.
Mimpi Couney menjadi kenyataan, namun pada saat itu juga tahun 1950 pada usia 80 tahun Couney meninggal tanpa memiliki sepeserpun uang, namun warisannya tetap hidup hingga saat ini.