Advertorial

Berniat Hilangkan Racun dengan Makan Empedu Ular, Seorang Pria Alami Kejang hingga Pingsan, Ternyata Ini yang Terjadi

Nieko Octavi Septiana
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Banyak mitos tentang kesehatan yang berkembang di masyarakat, seperti makan empedu ular yang diyakini bisa mengobati segala macam penyakit dalam.
Banyak mitos tentang kesehatan yang berkembang di masyarakat, seperti makan empedu ular yang diyakini bisa mengobati segala macam penyakit dalam.

Intisari-Online.com -Banyak mitos tentang kesehatan yang berkembang di masyarakat.

Misalnya saja mitos mengenai makan empedu ular yang diyakini bisa mengobati segala macam penyakit dalam.

Seperti halnya seorang pria di Cina yang mengonsumsi empedu ular karena kepercayaan yang berkembang di daerahnya.

Melansir Mirror, Jumat (11/10/2019), pria 29 tahun tersebut makan empedu ular dengan keyakinan dapat mengeluarkan racun dalam tubuh.

Baca Juga: Jefri Bolkiah, Adik Sultan Brunei yang Dicap Playboy Berkantong Tebal, Kencani 40 Wanita untuk Jadi Selir Pribadinya

Namun, alih-alih menjadi sehat, dia justru mengalami kejang-kejang.

Bahkan dilaporkan ia sempat pingsan pada 3 Maret silam.

Setelah kehilangan kesadaran, pasien yang hanya disebut dengan 'Xiao Wei' itu dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya.

Ada juga bekas luka seperti lecet di kepala Xiao Wei.

Baca Juga: Sepanjang 2002 hingga 2014, 'Menantu Teladan' Ini Racuni 6 Keluarganya Satu Persatu Pakai Sianida

Petugas yang memeriksa pria asal Shantou itu berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan keadaan itu.

Mereka mencurigai adanya infeksi tetapi pasien memutuskan untuk menjalani pengobatan yang lebih 'konservatif' daripada langsung memilih untuk operasi otak.

Tapi ketika kondisinya tidak membaik, ia dirujuk ke Rumah Sakit Otak Guangdong yang lebih besar.

Ahli bedah saraf Ren Luming memerintahkan pemindaian lebih lanjut yang menunjukkan lesi yang tampak mencurigakan telah meningkatberkembangukurannya dan bergeser ke lobus frontal dan menyadari bahwa ia sedang melihat infeksi parasit serius.

Baca Juga: Tertekan dan Stres Ketuanya Ditangkap Polisi, Kedua Pelaku yang Disebut Polisi Berada di 'Tahap Ketiga' Nekat Tusuk Wiranto

Tes yang dilakukan pada darah Xiao Wei dan cairan serebrospinal mengonfirmasi diagnosis taeniasis, kata Dokter Ren.

Taeniasis adalah infeksi pada genus cacing pita Taenia, yang menyerang ternak seperti babi dan sapi, serta manusia.

Xiao Wei telah mengungkapkan kepada Dokter Ren bahwa ia membeli empedu ular dari para praktisi pengobatan Tiongkok tradisional dan percaya bahwa zat itu akan membantu menghilangkan racun dari tubuhnya.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung kepercayaan itu, banyak yang menelan empedu ular dalam anggur atau dengan beras sebagai suplemen, kata petugas medis itu.

Baca Juga: Zainal Nur Rizki, Anak Bungsu Wiranto yang Meninggal Dunia di Afrika dalam Usia Muda

Dokter Ren mengatakan larva cacing pita kemungkinan ada di empedu ular ketika Xiao Wei memakannya.

Selama kraniotomi, Dokter Ren dan timnya mengangkat granuloma besar di lobus temporal kiri pasien.

Massa jaringan di otak pasien yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi atau keberadaan zat asing ditemukan telah menyembunyikan cacing pita 30 sentimeter yang masih menggeliat.

Setelah operasi, Xiao Wei akan terus dipantau oleh rumah sakit untuk mengetahui efek jangka panjang dari infeksi.

Baca Juga: BERITA POPULER: Saat Wiranto Terima 'Supersemar' dari Pak Harto hingga Pelaku Penusukan Tak Tahu Korbannya Wiranto

Artikel Terkait