Intisari-Online.com - Jepang bersiap menghadapi topan super Hagibis yang berpotensi menjadi topan terkuat dalam 60 tahun.
Para ahli mempekirakan topan super Hagibis tersebut lebih kuat dan lebih merusak dibandingkan Topan Ida, yang menewaskan sekitar 1.269 orang saat menerjang Jepang pada 1958, seperti dikutip dari Kompas.com.
Pada Kamis (10/10/2019), penduduk di Jepang tengah dan timur bergegas menuju ruang bawah tanah atau mengungsi, setelah angin topan mendekat dari Samudra Pasifik.
Angin topan itu diperkirakan bakal berkembang dengan cepat menjadi berstatus topan super dalam waktu 18 jam.
Topan super Hagibis, yang berarti 'kecepatan' dalam bahasa Filipina, diperkirakan mencapai Nagoya di Jepang tengah pada Sabtu (12/10/2019) pagi.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan badai.
Masyarakat juga didesak untuk mengambil tindakan pencegahan lebih awal dari biasanya.
Langit Jepang berwarna pink
Sebelum'Topan Super Hagibis itu terjadi, langit Jepang tiba-tiba berubah menjadi warna pink.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR