Perawat Triage Lauren Cole mengatakan Shirley Thompson pucat, tidak terawat dan berbau urin.
Dia memiliki luka merah yang meradang di bagian bawahnya yang 'seukuran kepalan tanganku dan aku bisa meletakkan kepalan tanganku di dalamnya'.
Meski kedua putranya dianggap melakukan upaya pembunuhan, pengacara mengatakan kepada Hakim Des Fagan bahwa masalahnya adalah tentang pilihan yang dibuat oleh ibu, yang sebelumnya menolak perawatan medis.
"Kami mengatakan Shirley Thompson meninggal karena pilihan yang ia buat sendiri," kata Tony Evers, yang bertindak untuk kedua saudara itu.
Baca Juga: Kena Sial! Dikira Berisi Kamera, Ternyata Tas yang Dicurinya Penuh Ular Seberat 13 kg
Dia mengklaim dia membuat pilihan tentang kapan, jika dan apa yang harus dimakan, tentang menggunakan kamar mandi dan tentang tidak mencari bantuan medis.
"Memang benar rumah itu bisa lebih bersih, tapi tentu saja dia bukan seorang profesional. Dia adalah putranya," katanya.
Janet Manuel, untuk Phillip Thompson, mengatakan kliennya dipekerjakan penuh waktu dan telah memberikan penghasilan bagi keluarga sementara saudaranya mengurus rumah tangga.
"Pengadilan tidak dapat membuktikan tanpa keraguan bahwa Shirley Thompson tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan untuk perawatannya sendiri," katanya.
Dalam wawancara kepolisiannya, David Thompson mengatakan ibunya menolak mencari bantuan medis setelah dia melihat 'sesuatu di punggungnya seperti luka'.
Ditanya mengapa dia sendiri tidak segera memanggil ambulans, dia berkata, "Aku mencintainya dan aku tidak ingin membuatnya marah dengan cara apa pun."
Sementara itu persidangan masih berlanjut.
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR