Ketika dia bertanya apakah dia tahu ke arah mana ibunya pergi, polisi itu mengangkat bahu.
Dia tidak akan berbicara kepada siapa pun. Tak lama, dia ditempatkan di panti asuhan Katolik.
Para biarawati yang bertugas di panti asuhan itu memberinya nama, Missy, karena gadis itu masih tidak mau bicara.
Kasus ini menjadi berita ketika New York Post memuat artikel tentang dirinya dengan pertanyaan, “Di mana ibu Missy?”
Tidak ada yang menjawab. Dua tahun kemudian, ketika dia berusia enam tahun, dia diadopsi. Keluarga barunya menamainya Michelle.
Begitu dia lulus sekolah menengah, dia pindah, mengubah namanya menjadi Mika, dan bepergian ke negara itu.
Dia menikah dan bercerai dua kali dan membesarkan lima anak, sambil berusaha mencari keluarga kandungnya.
Pada tahun 2001, sangat membutuhkan informasi, dia memposting di situs silsilah bahwa dia ditinggalkan di Penn Station dan sedang mencari ibu kandungnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR