Advertorial
Intisari-Online.com - Kebanyakan masyarakat masa kini sangat mudah untuk terjebak dalam gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung tidak aktif.
Terutama jika Anda merupakan karyawan pekerja kantoran yang sehari-hari minimal duduk selama 8 jam atau lebih menghadap meja kerja.
Perlu diketahui bahwa kebiasaan ini sangat buruk bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kematian dini jika Anda tidak hati-hati.
Dilansir dari Sohu.com, seorang siswa berusia 21 tahun di Zhejiang, Tiongkok hampir meninggal karena gaya hidupnya yang tidak aktif dan jarang bergerak.
Barulah pada tanggal 8 September, siswa yang diketahui bernama Ah Wah itu berbaring di kasur asramanya jam sebelas malam sambil bermain telepon.
Tiba-tiba, dia merasakan tekanan kuat di dadanya yang membuatnya merasa seperti tercekik dan tidak bisa bernapas.
Dalam saat-saat seperti itu, dia masih berusaha bernapas, dan untungnya, teman-teman sekamarnya memperhatikan dan segera memanggil ambulans.
Sekitar 10 menit kemudian, ambulans datang dan membawa Ah Wah, yang beratnya hampir 90 kg.
Paramedis memberikan pertolongan pertama tetapi Ah Wah justru tiba-tiba kehilangan kesadaran.
Ketika mereka tiba di rumah sakit, Ah Wah diketahui menderita masalah pernafasan dan serangan jantung.
Tim medis berhasil menyadarkan kembali Ah Wah setelah melakukan CPR selama 10 menit dan para dokter menghela nafas lega ketika jantung Ah Wah mulai berdetak lagi.
Mereka ingin melakukan beberapa tes pada Ah Wah untuk menentukan alasan jantungnya berhenti berdetak, tetapi mereka terkejut ketika jantungnya berhenti lagi.
Tim di bangsal memanggil spesialis untuk memeriksa Ah Wah karena detak jantungnya sangat tidak menentu dan tekanan darahnya sangat rendah.
Sebuah tim khusus yang terdiri dari para profesional pun bergegas untuk menyelamatkan nyawa pemuda itu.
Mereka bekerja keras sepanjang hari untuk mengidentifikasi penyebab penyakitnya.
Beberapa orang berani terpapar radiasi yang disebabkan oleh peralatan tertentu sementara dokter lain tidak makan sepanjang hari karena mereka bergegas untuk membuat Ah Wah tetap hidup.
Akhirnya, mereka tahu bahwa banyak darah Ah Wah yang menggumpal di arteri pulmonalisnya dan menghalangi saluran ke jantung.
Para dokter segera memberikan obat antikoagulan kepada Ah Wah yang menyelamatkan hidupnya.
Dia akhirnya bangun dan setelah memahami penyakitnya, pemuda itu meneteskan air mata dan berterima kasih kepada para dokter.
Direktur ICU yang bertanggung jawab atas kasus Ah Wah mengatakan bahwa dia menderita emboli paru-paru, yang kemungkinan disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat.