Intisari-Online.com - Demi menyuarakan protes pada pemerintah terkait RKUHP dan Revisi UU KPK, ribuan mahasiswa turun ke jalan melakukan unjuk rasa.
Aksi protes ini juga dilakukan oleh pelajar-pelajar SMA dan STM yang datang berbondong-bondong menggelar demonstrasi.
Untuk meredam aksi unjuk rasa, aparat kepolisian menggunakan semprotan gas air mata.
Meski demonstrasi sudah usai dan suasana terkendali, hingga kini dikabarkan masih terdapat banyak sisa-sisa gas air mata di sekitar wilayah demonstrasi.
Hal ini ramai diberitakan di media sosial Twitter.
"Guys yang lewat Senayan, Palmerah, hati-hati ya. Sisaan gas air mata masih berasa. Di jalan yang naik motor sama yang jalan pada nangis wkwkwkwkwk perih banget sumpah aku ngerasain," tulis salah satu pemilik akun Twitter, pada Rabu (25/9).
Kandungan CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone) dan semprotan merica dalam gas air mata dapat membuat mata perih bahkan gangguan pernapasan.
Bahkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Scientific World Journal menyebutkan, sisa gas air mata yang masih aktif dapat memberikan efek jangka panjang yang cukup mengganggu kesehatan.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR