Advertorial
Intisari-Online.com -Sampai pada akhir abad ke 19, penyakit diabetes belum banyak dipahami oleh tenaga medis maupun ilmuwan.
Melansir The Canadian Encyclopedia, pada awalnya ketidakmampuan tubuh memproses karbohidrat dan nutrisi lain yang ditandai jelas dengan adanya gula dalam urin dianggap sebagai gangguan hati atau perut.
Akhirnya seorang peneliti Jerman, Oskar Minkowski dan Josef von Mehring menemukan anjing yang dikeluarkan pankreasnya mengalami diabetes parah dan fatal.
Sesuatu dalam pankreas itu tampaknya penting untuk mencegah diabetes, peneliti mulai mencoba menemukan zat misterius itu.
Baca Juga: Kisah-kisah Lucu di Balik G30S, Saat Komplotan Gestapu Dilumpuhkan oleh 'Perut' Mereka Sendiri
Beberapa percobaan tak membuahkan hasil, memberi makan pankreas pada pasien diabetes tidak berguna menyembuhkan mereka.
Tapi seiring munculnya pengetahuan baru tentang hormon seperti yang ditemukan oleh Paul Langerhans membawa pencerahan.
Pertanyaannya, bagaimana zat itu bisa dipisahkan dari pankreas?
Selama bertahun-tahun para ilmuwan percaya bahwa beberapa jenis sekresi internal pankeras adalah kunci untuk mencegah diabetes dan mengendalikan metabolisme dengan normal.
Sementara penyakit diabetes yang mengerikan terus menyerang orang-orang saat itu.
Sebelum 1921, adalah hal luar biasa bagi penderita diabetes tipe 1 untuk bisa bertahan hidup lebih dari satu atau dua tahun.
Disebutkan banyak anak-anak yang menderita diabetes parah. Pasien mengeluarkan kelebihan gula melalui urin, kehilangan banyak berat badan dan menjadi lemah.
Kemudian anak-anak mulai menderita komplikasi lain dan akhirnya jatuh koma kemudian meninggal.
Tapi keadaan berubah, 11 Januari 1922 adalah pertama kalinya insulin digunakan dalam pengobatan diabetes.
Suntik insulin adalah satu penemuan medis terbesar abad kedua puluh, menjadi satu-satunya pengobatan yang efektif untuk penderita diabetes tipe 1 saat ini.
Melansir diabetes.org.uk, Insulin yang pada akhirnya menyelamatkan banyak pasien diabetes ini ditemukan oleh Sir Frederick G Banting, Charles H Best dan JJR Macleod di University of Toronto pada tahun 1921 dan kemudian dimurnikan oleh James B Collip.ww
Penggunaan pertama yang berhasil
Pada 11 Januari 1922, Leonard Thompson, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang menderita diabetes, terbaring sekarat di Rumah Sakit Umum Toronto, diberi suntikan insulin pertama.
Namun, ekstrak itu sangat tidak murni sehingga Thompson menderita reaksi alergi yang parah, dan suntikan lebih lanjut dibatalkan.
Selama 12 hari berikutnya, James Collip bekerja siang dan malam untuk meningkatkan ekstrak pankreas dari sapi, dan dosis kedua disuntikkan tanggal 23 Januari.
Pengobatan ini benar-benar berhasil,bukan hanya karena tidak memiliki efek samping, tetapi dalam sepenuhnya menghilangkan tanda glikosuria diabetes.
Momen dramatis di 'bangsal kematian'
Tahun 1922 diketahui sebagai salah satu momen paling menakjubkan dalam dunia medis.
Di tahun tersebut para ilmuwan datang ke bangsal rumah sakit yang menampung anak-anak penderita diabetes.
Di bangsal yang seringkali diisi 50 hingga lebih pasien tersebut, banyak anak-anak sekarat dan dalam keadaan koma bahkan meninggal karena diabetesketoasidosis (DKA).
Dalam bangsal penuh dengan anggota keluarga yangduduk di samping tempat tidur anak mereka,menunggu kematian anak mereka yang tak terhindarkan.
Dalam salah satu momen kedokteran yang dramatis, Banting, Best, dan Collip pergi dari tempat tidur ke tempat tidur, menyuntikkan seluruh anak-anak di bangsal dengan ekstrak insulin murni yang baru.
Sebelum mereka mencapai anak terakhir yang sekarat, beberapa yang telah mendapat suntikan insulin terbangun dari koma mereka.
Lalu satu demi satu semua anak terbangun dari koma diabetes mereka, membuat ruangan kematian menjadi penuh sukacita dan harapan dari keluarga mereka.
Atas terobosan paling penting dalam sejarah medis modern, Banting dan Macleod menerima penghargaan Nobel.
Lebih dari itu, penemuan mereka menyelamatkan banyak penderita diabetes hingga saat ini.