YouTube juga mendapat nilai tinggi untuk memberi kesadaran pada banyak orang mengenai pengalaman menyehatkan karena mampu menyediakan akses pada informasi kesehatan terpercaya.
Selain itu, YouTube juga dianggap dapat menurunkan level depresi, kecemasan, dan kesepian.
Di lain pihak, ditemukan sisi negatif dari lima platform media sosial itu, terutama menurunnya kualitas tidur, bullying, citra tubuh, dan FOMO.
Tidak seperti YouTube, keempat media sosial lainnya terkait dengan meningkatkan depresi dan kecemasan.
Penelitian sebelumnya menyebutkan, orang muda yang menghasikan waktunya lebih dari dua jam sehari untuk berselancar di media sosial cenderung mengalami tekanan psikologis.
"Sering melihat teman atau orang yang selalu bepergian atau bersenang-senang, bisa membuat orang muda merasa ketinggalan karena orang lain seperti sedang menikmati hidup. Perasaan ini akan membuat mereka selalu membandingkan dan merana," tulis hasil survei itu.
Media sosial juga bisa memberi harapan yang tidak realistik dan menciptakan perasaan ketidakcukupan serta kepercayaan diri rendah.
Hal itu bisa menjelaskan mengapa Instagram mendapat nilai terburuk dalam hal citra tubuh dan kecemasan.
Salah satu responden menulis, "Instagram denga mudah membuat gadis dan wanita merasa tubuh mereka kurang ideal sehingga banyak orang mengedit fotonya agar mereka tampak sempurna".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR