Advertorial

Minum Segelas Susu Tiap Hari Memang Bagus, Tapi Bagaimana dengan Konsumsi Susu Murni Mentah?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Susu kaya akan mineral, seperti kalsium dan fosforus, yang keduanya stabil terhadap panas dan tidak terpengaruh suhu tinggi.
Susu kaya akan mineral, seperti kalsium dan fosforus, yang keduanya stabil terhadap panas dan tidak terpengaruh suhu tinggi.

Intisari-Online.com - Kebanyakan dokter merekomendasikan agar kita semua minum susu setidaknya segelas susu setiap hari.

Susu diketahui sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan tulang dan memberi banyak nutrisi untuk tubuh.

Namun jangan salah, kita juga perlu berhati-hati dalam memilih susu.

Para vegan, memilih opsi susu selain susu sapi seperti susu kedelai, sementara orang-orang yang ingin membesarkan badan meminum susu lemak, dan mereka yang ingin menurunkan berat badan mengkonsumsi susu skim.

Baca Juga: Selama 67 Tahun Hidup dalam Tong dan Hanya Kepalanya yang Bisa Digunakan, Namun Prestasi Pria Ini Mengejutkan

Semuanya aman dan sehat. Namun, masih ada perdebatan apakah susu murni mentah yang kita konsumsi aman atau tidak.

Susu murni dan susu pasteurisasi kurang lebih mengandung angka nutrisi yang sama.

Susu kaya akan mineral, seperti kalsium dan fosforus, yang keduanya stabil terhadap panas dan tidak terpengaruh suhu tinggi.

Sebuah studi menunjukkan adanya kehilangan kecil pada vitamin-vitamin yang larut dalam air, seperti B1, B6, B9, B12, and C serta vitamin yang larut dalam lemak, seperti A, D, E dan K.

Baca Juga: 4 Bulan Setelah Meninggal dan Dikremasi, Pria Ini Pulang ke Rumah dan Ucapkan Kalimat Ini Membuat Ibunya Pingsan Ketakutan

Namun, karena nutrisi tersebut memang sudah sangat kecil, maka kehilangan nutrisi tersebut tidak memberikan efek sigmifikan terhadap tubuh.

Meski begitu, susu murni dianggap tidak memiliki manfaat gizi jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi.

Banyak orang menganggap susu murni memiliki manfaat yang tidak dimiliki susu pasteurisasi, misalnya lebih baik bagi orang-orang yang memiliki masalah intoleransi laktosa.

Susu murni mengandung laktase yang bisa membantu mencerna laktosa dan secara teori bisa memperlancar proses pencernaan susu.

Sementara pada proses pasteurisasi laktase dihancurkan.

Kedua, susu murni kerap diasosiasikan dengan penurunan risiko asma, eksim dan alergi serta dianggap mengandung lebih banyak antimikrobial.

Susu kaya akan antimikrobial seperti imunoglobulin, lisozim dan laktoperoksidase yang bisa mengontrol mikroba berbahaya dan memperlambat produksi cacat susu.

Pada susu pasteurisasi, susu dihasilkan dari antimikroba. Mengapa disarankan tidak mengkonsumsi susu murni mentah?

Baca Juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Tak Sengaja Pernah Bertemu BJ Habibie Saat Beli Mi Instan di Jerman, Mengaku Ucapan Eyang Membuatnya Langsung Tak Bisa Berkata-kata

Karena memiliki pH netral, tinggi nutrisi dan tinggi kandungan air, susu sangat ideal sebagai makanan bakteri dan sangat rentan kontaminasi.

Bakteri berbahaya seperti Salmonella, Escherichia, Campylobacter, E. Coli, dan Cryptosporidium bisa muncul di dalam susu murni.

Mengonsumsi bakteri-bakteri tersebut bisa menyebabkan penyakit serius, seperi artritis reaktif, sindrom Guillain-Barre, dan sindrom uremik hemolitik.

Infeksi dari kontaminasi bisa menyebabkan diare, muntah, dehidrasi, mual, atau demam.

Proses pasteurisasi bisa membunuh kebanyakan bakteri dan bakteri yang masih bertahan hanya dalam keadaan rusak dan tidak dapat hidup.

Selain itu, tidak ada klaim manfaat minum susu murni mentah yang didukung bukti ilmiah.

Meski begitu, sejumlah studi dan ulasan menunjukkan bahwa komposisi susu murni dan pasteurisasi sama-sama hampir identik.

Meskipun susu murni terbilang lebih bernutrisi dan bermanfaat, tentunya kita tidak ingin menanggung risiko kesehatannya, kan?

Baca Juga: Lucinta Luna Ngaku Keguguran Usai Salto dan Guling-guling di Padang Pasir: Catat, Ini 11 Penyebab Ibu Hamil Bisa Alami Keguguran

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konsumsi Susu Murni Mentah Berisiko bagi Kesehatan"

Artikel Terkait