Advertorial
Intisari-Online.com - Mencari tempat tinggal di zaman sekarang tidaklah mudah.
Namun, ada daerah-daerah tertentu yang justru memberi penawaran kepada orang-orang untuk pindah ke sana.
Tidak hanya pindah, bahkan mereka yang mau pindah juga akan mendapatkan bayaran yang menarik.
Sebuah desa indah di Italia menawarkan hadiah uang hingga ratusan juta rupiah bagi yang tertarik pindah ke sana. Tentu ada syarat yang berlaku.
Pemerintah Region Molise begitu gundah karena populasi mereka menurun secara drastis, dan memutuskan untuk memberikan penawaran menggiurkan itu.
Syaratnya, siapa pun yang pindah dan membuka usaha di desa dengan populasi kurang dari 2.000 orang itu bakal menerima 700 euro, sekitar Rp 10,8 juta, per bulan selama tiga tahun.
Dilansir Daily Mirror Jumat (13/9/2019), nantinya calon penduduk bakal menerima setidaknya 22.000 poundsterling, atau Rp 382,2 juta, selama tiga tahun.
Penawaran itu diberikan setelah setidaknya ada 9.000 orang yang memutuskan keluar dari desa di Region Molise sepanjang lima tahun terakhir.
Kepada The Guardian, presiden region Donata Toma mengatakan bahwa politisi setempat tidak ingin penawaran itu hanya sekadar "gestur amal belaka".
Toma menjelaskan, calon penduduk diperbolehkan membuka usaha jenis apa pun. Apakah itu toko roti, toko alat tulis, hingga restoran.
"Ini adalah cara kami untuk memperpanjang napas desa ini sekaligus dalam rangka mendapatkan lebih banyak populasi," demikian keterangan Toma.
Pada tahun lalu, tidak ada satu kelahiran yang dilaporkan muncul di Molise. Sebaliknya, ada sekitar 2.800 yang meninggal atau hengkang.
Pemerintah lokal menduga kemerosotan populasi yang mereka alami akibat sedikitnya angka kelahiran serta banyaknya penduduk yang pindah.
Otoritas regional menerangkan, dengan adanya penawaran tersebut, mereka mengharapkan juga menerima keuntungan 9.000 euro, atau Rp 139,3 juta, dari aktivitas sosial dan infrastruktur.
(Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Desa di Italia Ini Siap Bayar Rp 382 Juta jika Tertarik Pindah, tapi..."