Advertorial
Intisari-Online.com -Keterbatasan bukan suatu halangan, mungkin itu suatu ungkapan yang cocok dengan sosok fotografer ini.
Fotografer ini membuktikan bahwa tidak seharusnya seseorang'mengkambinghitamkan' keadaan.
Mulai dari nyicil kamera hingga jadi fotografer ternama, seperti ini perjalanan Bang Dzul.
“Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri,” Ujar Bang Dzul, fotografer difabel ternama ketika dihubungi Fotokita.net, Jumat (23/8/2019).
Baca Juga: Cari Kerja Lewat Twitter, Wanita Difabel Asal Pangandaran Ini Dapat Banyak Tawaran Pekerjaan
Pria bernama lengkap Achmad Dzulkarnain (27) ini awalnya adalah tukang penjaga warnet biasa. Dalam warnetnya ia juga membuka jasa foto KTP.
Dari tukang foto KTP itulah dia berkenalan dengan kamera DSLR. Sepanjang waktu berjalan, dia merasa menemukan kenyamanan dalam menjeprat-jepret kamera.
Melalui wawancara eksklusif, Fotokita.net menanyakan beberapa hal terkait kiprahnya di dunia fotografi.
Bagaimana cerita awal Bang Dzul menekuni fotografi?
“Sebenarnya ini semua berawal dari ketidak sengajaan. Berawal dari tukang foto di sebuah warnet, disitu saya jadi tukang edit foto, dan tukang foto KTP. Nah, kecenderungan saya muncul dari kebiasaan motret orang,” ujar pria asal Banyuwangi ini.
“Kemudian dari kenyamanan itu saya berjanji pada diri sendiri untuk bisa membeli kamera sendiri,” tambahnya.
Selain menjadi tukang jaga warnet. Pria yang kerap disapa Bang Dzul ini juga sempat menjadi staf admin di kantor advokat.
Pada saat menjadi karyawan kantor advokat inilah dia memberanikan diri membeli kamera DSLR dengan cara kredit.
“Perjuangan banget mas belinya. Saya ambil angsuran 1 tahun 8 bulan, mereknya Canon 1100 D. 2 bulan sebelum angsuran kamera lunas, saya mengundurkan diri dari kantor advokat, dan memberanikan diri menekuni dunia fotografi sambil membuka jasa fotografer,” cerita Bang Dzul.
Keterbatasan fisik yang ia miliki tidak pernah sedikitpun menjadi batasan atas semangat dan kegigihannya berkarya melukis cahaya.
Di mana Bang Dzul belajar motret dengan kamera?
“Autodidak, saya belajar dengan cara autodidak. Murni autodidak. Dengan bantuan Mbah Youtube saya mendapat banyak ilmu dan mempraktikannya sendiri,” jelasnya.
Baca Juga: UNS Solo Janji Bebaskan Biaya Kuliah 2 Mahasiswa Sekaligus Atlet Difabel Asian Para Games
“Kemudian saya gabung dengan komunitas fotografer, dan seiring berjalannya waktu saya terus menerus belajar, sampai dipasrahi motret di suatu event, foto wedding, hingga saya mengisi acara coaching clinic photography di Bandung,” ujar pria kelahiran Banyuwangi 7 Oktober 1992.
Apa motivasi Bang Dzul untuk terjun ke dunia fotografer? Kenapa kok fotografer?
“Banyak yang bertanya pada saya terkait hal ini. Sejujurnya Saya hanya ingin menyampaikan kepada dunia bahwa diskriminasi tidak berawal dari orang lain. Diskriminasi tercipta oleh pikiran kita sendiri. Kita sendiri yang menutup diri untuk berkomunikasi dengan orang lain,” ucap pria 27 tahun ini.
Baca Juga: Inilah Antoni Saputra, Difabel Asal Indonesia yang Tempuh S2 dan S3 di Australia
“Terutama bagi kalangan disabilitas. Kami mempunyai prinsip bahwa kami tidak cacat. Kami hanya berbeda. Cacat tidak ditunjukan melalui fisik, melainkan keburukan perilaku. Kita semua terlahir ke dunia sudah memiliki potensi masing-masing,” ujar Bang Dzul.
Melalui kisah Bang Dzul, kita bisa mengambil banyak pelajaran. Bahwa semua orang bisa berkarya asalkan kita mau. Keterbatasan bukanlah menjadi penghalang jika kita yakin dan gigih dalam mewujudkan.
Bang Dzul juga mengatakan bahwa semua manusia diciptakan memiliki kemampuannya masing-masing, tingal bagaimana kita mencari dan menggalinya.(Mahmud Zulfikar)
Artikel ini telah tayang di fotokita.grid.id dengan judulBeli Kamera dengan Cara Kredit, Penyandang Disabilitas Ini Akhirnya Raih Sukses Lewat Fotografi. Lihatlah Foto-foto Karyanya yang Bikin Kita Tercengang!