"Setelah lulus SD, anak saya mendaftar di SMP negeri. Alhamdulillah diterima di SMPN 1 dan SMPN 4 Pamekasan.
Namun, pilihannya jatuh ke SMPN 4 Pamekasan. Saya tidak tahu mengapa Lailatul memilih SMPN 4 Pamekasan," ujar Saningrat saat ditemui di kediamannya, Minggu (8/9/2019).
Selama duduk di bangku SMP, Lailatul yang lahir pada 16 Agustus 1992 selalu meraih ranking 1 di sekolahnya.
Hingga akhirnya dia diterima di SMAN 1 Pamekasan dengan meraih beasiswa.
Sepeda impian
Saat di bangku SMA, Lailatul dianggap orang kaya karena setiap hari selalu diantar dan dijemput dengan becak.
Waktu itu, anak yang bisa diantar dan dijemput becak tergolong anak orang kaya, padahal yang mengantar dan menjemput Lailatul adalah ayahnya sendiri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR