Jenazah tersebut diambil pagi hari, Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 07.00 Wita dari Ruang Jenazah RSD Mangusada.
Kebetulan bertepatan dengan hari baik, sehingga 40 jenazah yang dititipkan di ruang jenazah banyak diambil oleh pihak keluarga.
“Kemungkinan karena tidak dicek lagi, sehingga terjadi kesalahan,” ujar salah seorang sumber saat dikonfirmasi.
Namun pihak keluarga baru menyadari jenazah tertukar saat tiba dibawa ke krematorium Santha Yana.
Sehingga sekitar pukul 09.00 pihak keluarga menelepon ke rumah sakit. Kemudian jenazah kembali ditukar.
Pada pengambilan jenazah pun setelah menyebutkan identitas jenazah, petugas kamar jenazah lantas memberikan peti dengan label nama sesuai dengan identitas yang diberikan keluarga almarhum.
Dirut RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Iya, ada jenazah yang tertukar. Jenazah I Nyoman D asal Babakan Kangin, Desa Gulingan, Mengwi, tertukar dengan jenazah I Nyoman L, dari Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal,” ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Taman Safari dengan Mobil dan Bertemu Badak yang Sedang Mengamuk, Maka Beginilah Jadinya
Pihaknya mengakui ada kesalahan saat pengambilan jenazah I Nyoman D yang telah dititipkan di Ruang Jenazah RSD Mangusada sejak bulan Juli 2019, sehingga terjadilah kesalahan.
“Ternyata di freezer ada dua jenazah, terus kemudian jenazah dikeluarkan. Memang di pembungkus jenazah tertempel identitas jenazah yang dari Mengwi (Banjar Babakan Kangin, Desa Gulingan, red). Terus harusnya begitu keluar petugas dan keluarga membuka bungkus untuk melakukan pengecekan terakhir,” terangnya.
Ia mengatakan bahwa masalahnya ada di prosedur terakhir saat memindahkan jenazah dari kamar jena
Untuk memastikan terakhir, walaupun sudah ada identitasnya di luar semestinya harus dilakukan pengecekan.
"Ia bisa dibilang petugas kami lalai juga. Tapi identitasnya benar," katanya.
Selain itu, dr. Gunarta juga mengungkapkan ada dugaan pada saat penyimpanan jenazah, ada kekeliruan memasang identitas jenazah.
“Tapi nanti kita akan evaluasi masalah ini,” tegas dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal tersebut.
Pihaknya mengatakan bahwa semua itu adalah ketidaktaatan prosedur.
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Nieko Octavi Septiana |
KOMENTAR