Advertorial

Penjual Boneka Fantasi Mengatakan Orang yang Ingin Membeli Boneka Sering Meminta Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Dengan kemajuan teknologi, dan metode pembuatan boneka untuk pembeli dapat diatur sesuai dengan keinginan yang sangat spesifik.
Dengan kemajuan teknologi, dan metode pembuatan boneka untuk pembeli dapat diatur sesuai dengan keinginan yang sangat spesifik.

Intisari-online.com - Boneka fantasi telah menjadi mainan yang kini banyak diproduksi di negara-negara Eropa.

Meskipun hanya mainan, kenyataannya banyak orang yang membelinya dengan alasan beragam.

Baru-baru ini Ladbible memberitakan bagaimanapara pelanggannya membuat pengakuan mengapa mereka ingin membeli boneka tersebut.

Andy Philips dari Sillicone S*x Doll di Inggris setuju dengan sentimen bahwa mereka yang membeli ingin mendapatakn boneka selebriti, katanya dikutip dari Daily Star.

Baca Juga: Bukan Bahagia, Wanita Ini Terkejut Ketika Melihat Hasil USG Karena Wujud Anaknya Seperti Ini

"Kami memang mendapat beberapa permintaan aneh untuk boneka ini, seperti boneka yang terlihat seperti teman atau pacar teman.

"Dalam kustomisasi apapun, pasangan mati atau apapun yang mereka sukai, itu bervariasi, ada yang memintanya mirip Kim Kadarshian atau seorang gadis sebelah," katanya.

Industri ini adalah bisnis besar yang bernilai 38 miliar Pound (Rp652 triliun) hingga tahun 2020.

Tentu tidak sekedar mainan namun diperkenalkan dengan AI dan robot yang bernilai 10.000 pound per potong (Rp171 juta).

Baca Juga: Kisah 1 Hari Ketika Inggris dan Jerman Hentikan Perang, Keduanya Merayakan Pesta Sebelum Perang Kembali

Dengan kemajuan teknologi, dan metode pembuatan boneka untuk pembeli dapat diatur sesuai dengan keinginan yang sangat spesifik.

Sampai detailnya, perusahaan juga memungkinkan menambah bintik-bintik, bekas luka atau tanda lahir apapun yang membuatnya terlihat hidup.

Bagi perusahaan yang berbasis di AS itu, banyak orang memiliki tipikal masing-masing soal keinginannya membeli boneka fantasi.

Semuanya tergantung dengan keinginan dan tipikal masing-masing.

Baca Juga: Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans, Seorang Bapak Terpaksa Gotong Jenazah Anaknya ke Rumah

Berbicara kepada Ladbible, Bryan mengatakan, "Tidak mengherankan, sebagian besar basis pelanggan kami adalah pria lajang antara 25-55.

"Namun mereka juga telah didekati wanita meski tetap ingin memiliki boneka fantasi," katanya.

"Ini adalah cara bagus untuk menambahkan pihak ketika di kamarmu tanpa ada komplikasi emosional, karena bukan manusia," tambahnya.

Sejauh ini, prodeuksi tersebut menjelaskan bahwa selera pembelinya bergantung pada obyek apa yang mereka lihat, seperti artis, orang terdekat atau siapapun yang ingin digunakan berfantasi.

Baca Juga: Berhasil Tembak Truk Pengebom ISIS dari Jarak 2,5 Km, Sniper SAS Ini Menyelamatkan Anak-Anak

Artikel Terkait