Tapi ternyata tak hanya Kemper yang memiliki fantasi aneh.
Susan juga mencoba membunuh adik laki-lakinya dua kali, pertama kali dengan mencoba mendorongnya di depan kereta dan yang kedua dengan melemparkannya ke ujung kolam renang di mana dia hampir tenggelam.
Ibu Kemper digambarkan sebagai pecandu alkohol yang kejam terhadap anak laki-lakinya. Mereka memiliki hubungan 'beracun'.
Kemper secara teratur dikunci dan harus tidur di ruang bawah tanah. Clarnell mengatakan kepadanya bahwa dia adalah "orang aneh".
Sangat tidak bahagia di rumah, Kemper melarikan diri dari ibunya ketika dia berusia 15 dan pergi untuk tinggal bersama ayahnya.
Tetapi ayahnya telah menikah kembali dan memiliki anak tiri laki-laki sehingga itu tidak berlangsung lama dan Kemper dikirim untuk tinggal bersama kakek-neneknya.
Dia membenci kehidupan barunya dan ketika dia dan neneknya, Maude, bertengkar pada 27 Agustus 1964, dia mengambil senapan yang diberikan kakeknya untuk berburu dan menembaknya hingga mati.
Kakeknya, Edmund, keluar berbelanja makanan ketika istrinya terbunuh dan begitu dia kembali, Kemper menembaknya mati di jalan masuk.
Menyadari apa yang telah dia lakukan dan tak memiliki tempat lain untuk berpaling, Kemper memanggil ibunya, yang mendesaknya untuk menghubungi polisi.
Ketika dia diinterogasi dia mengatakan kepada petugas "Saya hanya ingin melihat bagaimana rasanya membunuh nenek".
Para psikiater merasa kejahatan Kemper begitu serius, terutama karena dia baru berusia 15 tahun, sehingga dia didiagnosis sebagai penderita skizofrenia paranoid dan dikirim ke rumah sakit jiwa.
Baca Juga: Kisah Tragis Elisabeth Fritzl, Dikurung 24 Tahun dalam Penjara Ayahnya Sendiri Hingga Miliki 7 Anak
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR