"Keluargaku, pengantinku terkejut, mereka bahkan tidak bisa bicara. Pengantinku pingsan," katanya.
"Aku kehilangan saudaraku, aku kehilangan teman-temanku, aku kehilangan kerabatku. Aku tidak akan pernah melihat kebahagiaan dalam hidupku lagi."
Juru bicara kementerian dalam negeri Nasrat Rahimi mengatakan seorang pembom bunuh diri melakukan serangan itu, dengan setidaknya 63 orang tewas dan 182 lainnya cedera.
"Di antara yang terluka adalah wanita dan anak-anak," kata Rahimi.
Pernikahan Afghanistan adalah peristiwa epik dan bersemangat, dengan ratusan atau seringkali ribuan tamu merayakan berjam-jam di dalam ruang pernikahan di mana pria biasanya dipisahkan dari wanita dan anak-anak.
"Para tamu pernikahan sedang menari dan merayakan pesta ketika ledakan terjadi," kenang Munir Ahmad (23) yang terluka parah sementara sepupunya jadi korban tewas.
"Setelah ledakan itu, terjadi kekacauan total. Semua orang berteriak dan menangis untuk orang yang mereka cintai," katanya dari tempat tidurnya di sebuah rumah sakit setempat.
Source | : | AFP |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR