Intisari-Online.com - Salah satu kekejian yang dilakukan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) saat mereka masih 'berjaya' adalah menjadikan wanita sebagai budak nafsu.
Hal ini dikisahkan oleh orang-orang yang mencoba membebaskan para wanita tersebut saat dijadikan badang dagangan dan budak nafsu para militan ISIS.
"Bagi ISIS, para perempuan Yazidi adalah barang dagangan,” kata Dr Mirza Dinnayi.
Dinnayi adalah salah satu perunding yang mengontak milisi tertentu untuk membebaskan perempuan-perempuan Yazidi yang disekap ISIS.
“Saat ISIS mundur (akibat gempuran kekuatan anti-ISIS), mereka mambawa serta barang-barang berharga, seperti emas dan uang kontan," kata Dinnayi.
"Perempuan-perempuan yang mereka sekap juga mereka bawa pergi. Makanya di daerah bekas kekuasaan ISIS, kami tak menemukan banyak tawanan perempuan. Bagi ISIS, perempuan bisa dijual," kata Dinnayi.
"Harga perempuan Yazidi berkisar antara 7.000 hingga 15.000 dollar (atau sekitar Rp 93 juta hingga Rp 200 juta)," kata Abu Shuja.
Namun, menariknya, meski terlihat tak berdaya saat berada di tangan ISIS, para perempuan Yazidi ini pernah menjadi
KOMENTAR