Advertorial

Mengenal Robert Baden-Powell, Perintis Pramuka yang Kini Jadi Gerakan Kuat di Seluruh Dunia

Nieko Octavi Septiana
Ade S

Tim Redaksi

Memperingati Hari Pramuka Indonesia ke 58, mengenang kembali masa perintisan gerakan kepanduan seluruh dunia.
Memperingati Hari Pramuka Indonesia ke 58, mengenang kembali masa perintisan gerakan kepanduan seluruh dunia.

Intisari-Online.Com -Setiap tanggal 14 Agustus, diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia.

Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana ini merupakan suatu gerakan dibentuk pada 1961.

Sehingga tahun ini kita memperingati Hari Pramuka Indonesia yang ke 58.

Tapi sebelum menjadi gerakan yang kuat di Indonesia, Pramuka awalnya diinisiasi oleh Robert Stephenson Smyth Baden-Powell.

Baca Juga: Memperingati Hari Pramuka; Anda Masih Ingat Tepuk Pramuka? Ini Makna Tersembunyi di Balik Tepuk Pramuka

Pria yang lebih dikenal dengan nama Robert Baden-Powell ini adalah seorang pria kelahiran Paddington, London, Inggris.

Tepatnya pada 22 Februari 1857.

Dia adalah anak ke delapan dari sepuluh bersaudara.

Ayahnya adalah seorang profesor di Oxford University yang dikenal sebagai Pendeta Baden-Powell.

Melansir Scouts.org.uk, sejak kecil, ia sangat menyukai petualangan.

Daripada belajar di dalam ruang kelas, ia lebih senang pergi ke hutan di sekitar sekolahnya untuk menggambar satwa liar.

Baca Juga: 21 Pramuka Tersesat di Hutan Kolaka, Terpaksa Minum Air Hujan dan Dipatuk Ular

Bahkan kepribadiannya ini membuat gurunya terkesan.

Usai menyelesaikan pendidikannya, Robert masuk ke dunia militer.

Karir militer

Selama menjalani masa-masa di kemiliteran ini, Robert bahkan menjadi pemimpin di pos-pos kemiliteran yang ada di negara lain.

Seperti India, Afghanistan, Malta, dan beberapa negara di Afrika.

Jasa yang paling berpengaruh dari Robert di dunia militer adalah saat ia menjadi pahlawan selama Perang Afrika Selatan terjadi pada 1899-1902.

Berkat bantuannya dalam membela Mafeking (sekarang bernama Mafikeng) melawan Boer.

Berkat jasanya ini juga, Robert berhasil diangkat menjadi jenderal di usianya yang ke 43 tahun.

Namun, sepuluh tahun kemudian, tepatnya saat usianya menginjak 53 tahun, Robert mundur dari dunia militer.

Ia mundur atas saran dari Raja Edward VII.

Sebab, menurut sang raja, Robert mampu mengembangkan gerakan pramuka yang ia ciptakan.

Agar gerakan itu lebih bermanfaat bagi negaranya.

Setelah keluar dari militer, Robert menikahi Olave Soames pada 1912.

Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai tiga orang anak yaitu, Peter, Heather, dan Betty.

Baca Juga: 4 Fakta Wanita yang Tewas di Green Pramuka City, Ditusuk 10 Kali Karena Tolak Cinta Tersangka

Gerakan Pramuka

Robert memulai gerakankepanduanpertamanya pada Agustus 1907.

Ia mengumpulkan 20 anak laki-laki yang diseleksi dari latar belakang yang berbeda-beda.

Sekelompok anak laki-laki itu kemudian berkemah di Pulau Brownsea selama sepekan dan sukses.

Dari situ, gerakan ini kemudian berkembang dengan pesat.

Hingga pada 1909, diadakan Gerakan Pramuka Nasional yang pertama di Crystal Palace.

Sebanyak 11.000 anak laki-laki ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Tak hanya anak laki-laki, ada pula anak-anak perempuan yang juga ikut berpartisipasi.

Sehingga lahirlah gerakan pramuka untuk anak-anak perempuan yang diberi nama Girl Guides pada 1910.

Baca Juga: Anggota Pramuka Makan di Atas Tanah, Padahal Pasukan TNI Pun Tidak Makan di Atas Tanah

Selanjutnya, Girl Guides dijalankan oleh adik perempuan Robert yang bernama Agnes Baden-Powell.

Gerakan ini terus berkembang hingga mencapai skala internasional.

Gerakan pramuka dibentuk di seluruh penjuru dunia.

Gerakan Pramuka ini sempat teredam akibat adanya perang dunia pertama.

Tetapi, usai perang berakhir, Pramuka kembali bangkit.

Bahkan, digelar acara kepramukaan internasional pertama di Olympia, London.

Dalam acara ini juga Baden-Powell dideklarasikan sebagai Kepala Pramuka yang pertama.

Hingga pada 1937, ia memutuskan untuk pensiun dari gerakan yang ia bentuk.

Melansir Biography, Robert menuliskan surat terakhirnya untuk para Pramuka, yang berbunyi:

"Aku merasa sangat bahagia dengan hidupku dan aku harap masing-masing dari kalian juga sama denganku.

Aku percaya Tuhan menempatkan kita di dunia yang menyenangkan ini untuk bahagia dan menikmati hidup.

Kebahagiaan tidak datang dari harta yang berlimpah, atau kesuksesan dalam karir, atau dengan kesenangan diri sendiri."

-Tuan Baden-Powell

Baca Juga: Lewat Digital Cookie, Pramuka di Amerika Serikat Menjual Kue Lewat Internet

Robert memandang Pramuka sebagai sarana untuk mempromosikan pendidikan menyeluruh bagi kaum muda.

Dengan cara mengajarkan tentang tujuan, tugas, patriotisme, serta kemampuan untuk bekerja sama.

Robert sering menuliskan pemikirannya tentang pendidikan dan peran dari Gerakan Pramuka.

"Rahasia pendidikan yang baik adalah dengan membuat setiap murid belajar untuk dirinya sendiri, bukannya menginstruksi mereka dengan mengarahkan pengetahuan ke dalam diri mereka dengan sistem yang stereotip," mengutip The Scouter (Januari 1912) via Biography.(Dwi Nur Mashitoh)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judulMengenal Bapak Pramuka Dunia, Robert Baden-Powell, Berawal dari Latih 20 Anak Kini Jadi Gerakan yang Terkenal di Seluruh Dunia

Artikel Terkait