Perempuan yang dikenal aktif sebagai aktivis Bank Sampah di Jombang ini menjelaskan, dipilihnya bahan selain plastik untuk kemasan daging kurban, bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik.
Pada 2 tahun awal, tutur Santi, menggantikan tas kresek dengan bahan alami sebagai wadah daging kurban, mendapatkan tanggapan beragam, terutama dari kalangan ibu-ibu jemaah pengajian.
Namun, lanjut dia, pada 3 tahun belakangan, para ibu-ibu jemaah pengajian di lingkungan setempat yang justru menjadi pelopor.
Praktis, dalam 5 tahun terakhir, tidak ada plastik atau tas kresek sebagai wadah daging kurban di lingkungan RT 01 RW 01 Kelurahan Kaliwungu.
"Respon awalnya ya beragam. Ada yang bilang ribet, tidak praktis.”
“Tetapi 3 tahun ini warga tergerak sendiri, ibu-ibu dari kelompok pengajian yang berinisiatif sendiri," ujar Santi.
Baca Juga: Masih Berkonflik, Warga di Gaza Tak Mampu Beli Hewan Kurban Untuk Idul Adha Tahun Ini
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR