Advertorial

Masih Berkonflik, Warga di Gaza Tak Mampu Beli Hewan Kurban Untuk Idul Adha Tahun Ini

Mentari DP

Editor

Ali, petugas polisi yang tinggal di Gaza itu, tampaknya tidak akan bisa berkurban tahun ini karena tidak mampu membeli seekor hewan kurban.
Ali, petugas polisi yang tinggal di Gaza itu, tampaknya tidak akan bisa berkurban tahun ini karena tidak mampu membeli seekor hewan kurban.

Intisari-Online.com – Besok, seluruh umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1440 H.

Namun hingga kini Ali belum dapat membeli seekor domba pun.

Petugas polisi berusia 49 tahun yang tinggal di Gaza itu tampaknya tidak akan bisa berkurban tahun ini karena tidak mampu membeli seekor hewan kurban, setelah Otoritas Palestina memangkas gajinya sejak lima bulan terakhir.

"Saya hampir selalu menyembelih seekor domba setiap tahun saat perayaan Idul Adha, tetapi tahun ini mungkin saya tidak bisa melakukannya.”

Baca Juga: Kisah Robinson Sinurat, Anak Petani yang Berhasil Lulus S2 di Columbia Univesity dan Bertemu Barack Obama

“Saya merasa malu," kata ayah lima anak itu, yang menolak menyebutkan nama belakangnya.

Warga Gaza telah menderita selama bertahun-tahun akibat diblokade oleh Israel dan Mesir dengan alasan keamanan, sesuatu yang menurut Bank Dunia telah merusak perekonomian di wilayah itu.

Hampir 80 persen dari dua juta penduduk daerah kantung tersebut bergantung pada berbagai bentuk bantuan, dengan lebih dari separuhnya menganggur.

Ali mengatakan, pada bulan Maret pihak Otoritas Palestina telah memangkas gajinya hingga separuh, menyisakan hanya 1.500 shekel (sekitar Rp 6,1 juta).

Sementara harga seekor domba di Gaza bisa mencapai hampir 1.800 shekel (lebih dari Rp 7 juta).

Otoritas Palestina, yang menjalankan pemerintahan terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, masih bertanggung jawab membayar gaji sekitar 25.000 pegawai negeri sipil yang ditugaskan di Gaza, meski telah terjadi perselisihan selama satu dekade dengan Hamas yang mengendalikan wilayah pesisir itu.

Baca Juga: Kisah Haru Jodi, Bocah 7 Tahun ke Sekolah Pakai Baju Kotor dan Tanpa Alas Kaki, Serta Tinggal di Gubuk Kecil

Banyak staf Otoritas Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang mengalami pemotongan gaji pada Maret lalu, di tengah perselisihan dengan Israel mengenai pembayaran yang dilakukan terhadap keluarga Palestina yang dipenjara di Israel.

Israel mengatakan, pembayaran itu telah menggerakkan kekerasan di Palestina, sehingga pada Februari lalu, berdasarkan perjanjian perdamaian sementara, disepakati untuk mencoret bagian pembayaran untuk keluarga tahanan itu dari pajak yang ditransfer setiap bulan ke Otoritas Palestina.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menolak untuk menerima transfer sebagian dan menegaskan bahwa Otoritas Palestina berhak atas total 700 juta shekels (sekitar Rp 2,8 triliun), yang mencakup lebih dari setengah anggarannya, dari pajak Israel.

Pemotongan itu telah menimbulkan peningkatan ketegangan di Gaza, di mana pegawai negeri sipil di sana telah menderita pemotongan gaji sebelumnya yang dikenakan Abbas pada 2017 untuk mengisolasi Hamas.

Hassan An-Najjar (58), seorang warga Gaza, juga mengaku tahun ini tidak memiliki anggaran untuk membeli hewan kurban.

"Saya bisa berkurban setiap tahun, tetapi tahun ini saya tidak memiliki uang," kata Hassan, ayah dari enam anak, yang bergantung pada dana kesejahteraan yang diterimanya dari Otoritas Palestina setiap tiga bulan.

"Saya mencoba mencari seseorang yang mau menjual dombanya kepada saya untuk dibayarkan dengan cara dicicil sebanyak tiga atau empat kali pembayaran," tambahnya.

Baca Juga: Kisah Bocah 9 Tahun yang Rawat Ayahnya yang Disabilitas Seorang Diri, ‘Ingin Jadi Dokter Untuk Sembuhkan Ayah’

Rata-rata upah bulanan yang diterima penduduk di Jalur Gaza adalah sekitar 1.200 shekels (sekitar Rp4,6 juta), menurut Institut Penelitian Kebijakan Ekonomi Palestina.

Krisis ekonomi tidak hanya dialami warga Gaza yang tak mampu membeli hewan kurban, para peternak pun mengaku mengalami penurunan penjualan dalam perayaan Idul Adha tahun ini.

"Tahun ini saya hanya membawa 40 ekor sapi untuk dijual, tetapi sampai saat ini saya bahkan belum dapat menjual separuhnya," kata pedagang hewan kurban di Gaza, Mohammad Al-Balawi.

"Saya belum pernah melihat hasil seburuk tahun ini sepanjang hidup saya," tambahnya, yang mengaku pada tahun-tahun sebelumnya bisa menjual hingga 500 ekor hewan kurban. (Agni Vidya Perdana)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jelang Idul Adha di Gaza, Konflik Bikin Warga Tak Mampu Beli Hewan Kurban Tahun Ini")

Baca Juga: Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Diuji Menteri Sri Mulyani, ‘Ayah Saya Hanya Lulusan SD dan Saya Sarjana Pertama di Keluarga'

Artikel Terkait