Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah video mengerikan, baru-baru ini muncul dan menunjukkan para pekerja dengan raut muka menyedihkan.
Menurut keterangan yang dihimpun dari Unilad Rabu (7/8/2019), para pekerja di sebuah perusahaan kontruksi cina ini dipaksa makan lintah dan minum darah ayam.
Rekaman mengerikan ini direkam di provinsi Guizhou, menunjukkan seorang pria menunjukkan meraih ke dalam ember dan menyerahkan kepada para pekerja ini.
Kemudian mereka memakannya dengan raut muka meringis sedih.
Baca Juga: Area 51 Nevada 'Miliki' Pangkalan Bawah yang Membentang ke Pantai Kalifornia Sejauh 500 Km
Seolah hukuman itu belum cukup buruk, para pekerja ini juga dipaksa minum cairan yang diyakini adalah darah ayam.
Menurut Shanghaiist, pemilik perusahaan kontruksi ini telah menyangkal bahwa hukuman ini suram.
Alasannya adalah, semua staf dan pemilik toko juga berpartisipasi dan sifatnya sukarela.
Meski demikian, hukuman ini dirasa cukup kejam, dan juga ini bukan pertama kalinya hukuman semacam ini terjadi.
Baca Juga: Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Gunung Slamet, Kakek 83 Tahun Ini Ternyata Sudah 2 Bulan Hilang
The Paper melaporkan pada 2016 silam, sebuah video juga menunjukkan bahwa para karyawan di sebuah perusahaan pinjaman mobil Jilin dipaksa merangkak dijalan.
Mereka dipaksa melakukan ini karena gagal memenuhi target penjualan mereka.
Namun setelah rekaman tersebut beredar, bos perusahaan mengklaim stafnya merangkak secara sukarela, dengan alasan memberikan contoh baik bagi karyawan lainnya.
Insiden lain adalah tahun 2018, ketika sekelompok karyawan dari Xiamen diperintahkan untuk berlutut di jalan layang selama 1 jam karena meninggalkan tugas mereka.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Inilah Satu-satunya Makhluk yang Kemungkinan Hidup di Bulan, Beginilah Wujudnya
Hukuman lain yang pernah terjadi adalah, pekerja yang dipaksa minum air toilet dan makan sayuran pahit mentah-mentah.
Menurut LSM anti-kemiskinan The Borgen Project, serikat pekerja independen adalah legal di China, dengan pemerintah hanya mengesahkan pada satu serikat, Federasi Serikat Pekerja Seluruh Tiongkok (ACFTU).
Karena ACFTU terkait erat dengan pemerintah, banyak pekerja merasa itu adalah advokat yang tidak bisa diandalkan untuk hak-hak mereka.
Meski demikin, aktivis buruh dan LSM terus berjuang melakukan perubahan, ada 600 pekerja yang mogok dan melakukan protes pada 2017.