Advertorial

(Video) Segerombol Sapi Menerobos Masuk Supermarket dan Makan Semua Buah Serta Sayuran, Para Pengunjung Hanya Menontonnya

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Ada sekitar 1.100 sapi liar dibiarkan berkeliaran di jalan-jalan Hong Kong.

Selama sapi-sapi itu tidak merusak sesuatu atau mengganggu, seperti buang air besar di jalan-jalan atau menyebabkan lalu lintas, pemerintah masih menoleransinya.

Tapi kali ini, sapi-sapi tersebut sudah melewati batas toleransi, seperti diwartakan Elite Readers pada Selasa (6/8/2019).

Pasalnya, mereka sudah mulai memasuki supermarket lokal dan memakansayur serta buah segar di sana.

Untungnya, tidak ada yang terluka dengan datangnya sapi-sapi itu ke supermarket.

Baca Juga: Kabar Duka, Mbah Maimun Zubair Meninggal Dunia Saat Ibadah Haji di Mekkah

Sapi-sapi itu hanya menginginkan makanan.

Menurut surat kabar lokal Ling Pao, ada empat sapi yang masuk ke toko kelontong Fusion di Mui Wo.

Sapi-sapi itu langsung menuju ke rak buah-buahan dan sayuran, langsung melahapnya.

Para pembeli yang terkesima membiarkan sapi-sapi itu dan menyaksikan mereka menikmati buah-buahan serta sayuran.

Setelah beberapa saat, staf supermarket berhasil menggiring sapi-sapi itu keluar.

Baca Juga: Konyol, Gara-gara Mengubah Nama Keluarganya untuk Lelucon, Pria 33 Tahun Ini Tak Bisa Bepergian ke Luar Negeri

Menurut Anggota Dewan Distrik Andy Wong-Man, ada sekitar 30 sapi liar di Mui Wo.

Ini adalah pertama kalinya kejadian seperti itu terjadi.

Dia khaawatir hal itu mungkin terjadi lagi, karena orang sering memberi makan buah kepada sapi-sapi itu.

Sapi-sapi itu umumnya bersahabat dan tidak melukai orang di sekitarnya.

Masalah sapi liar Hong Kong telah berlangsung beberapa saat.

Sebuah artikel di South China Morning Post menunjukkan ekspansi dan pembangunan kota yang cepat menjadi penyebab hal tersebut.

Baca Juga: Peran Penting Para 'Kupu-kupu Malam' dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Diakui oleh Soekarno

Proyek-proyek pembangunan menyebabkan spesies satwa liar keluar dari pedesaan dan pindah ke daerah lain yang lebih padat.

Ho Loy, ketua Asosiasi Lantau Buffalo, mengatakan bahwa, "Banyak orang mengira menjengkelkan sapi-sapi ini berkeliaran di lalu lintas jalan. Tetapi mereka (orang-orang) tidak mengerti bahwatempat-tempat ini adalah tempat sapi dan pendahulunya biasa makan dan hidup sebelumtempat merekaditutupi dengan semen dan berubah menjadi jalan kota."

Dia menambahkan bahwa sapi-sapi liar itu hanya berkeliaran dan merumput di daerah yang sama seperti yang selalu mereka lakukan.

Bahkan di tengah-tengah perubahan lingkungan mereka yang disebabkan oleh urbanisasi yang cepat.

Baca Juga: Kecelakaan Maut, Sebuah Ambulans Terbalik, Pengemudi dan Pasien yang Akan Dibawa ke Rumah Sakit Tewas di Tempat Kejadian

Artikel Terkait