Advertorial
Intisari-Online.com – Kejadian mati lampu serentak di beberapa kota di Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah masih terjadi.
Setelah listrik sempat menyala pada Minggu (4/8/2019) malam, listrik kembali padam pada Senin (5/8/2019) pagi.
Bahkan di sejumlah kota ada yang lampunya tidak nyala-nyala.
Akibatnya, warga menjadi kesulitan. Mulai dari mandi, memasak, hingga berjalan karena lampu lalu lintas mati.
Baca Juga: Belum Selesai Masalah Listrik Padam, Penduduk Pulau Jawa Juga Terancam Kehabisan Air di tahun 2040
Melihat hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mendatangi kantor pusat PLN pada hari ini Senin (5/8/2019) pukul 09.00 WIB.
Di sana, Presiden Jokowi telah mendapat penjelasan dari direksi PT PLN Persero mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian wilayah Pulau Jawa.
Namun, seusai mendapat penjelasan dari Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani, Presiden Jokowi justru marah dan pergi.
Presiden didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Terlihat juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja.”
“Kemudian kalau ada hal yang kurang, ya blak-blakan saja sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," kata Presiden Jokowi.
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar Pulau Jawa.
Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Penjelasan tersebut berlangsung sekitar 10 menit.
Namun, Presiden Jokowi dengan raut muka yang tampak kesal tak terima penjelasan Sripeni itu karena terlalu panjang.
"Penjelasannya panjang sekali," ucap Presiden Jokowi.
"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun.”
“Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata dia.
Saat mendengar penjelasan Sripeni hingga menanggapi, Presiden Jokowi tak sekali pun tampak tersenyum. Tanggapannya pun datar dan ada nada kekecewaan.
Sripeni lalu meminta waktu lagi untuk memberi penjelasan tambahan. Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi.
Menanggapi itu, Presiden Jokowi hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.
"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap Presiden Jokowi.
"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali.”
“Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," kata Presiden Jokowi.
Tanggapan Presiden Jokowi pun relatif singkat. Tak sampai dua menit.
Setelah itu, Presiden Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa.
Presiden Jokowi berada di kantor pusat PLN selama 15-20 menit. (Ihsanuddin)
Lihat video selengkapnya di bawah ini:
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Usai Dengar Penjelasan Plt Dirut PLN, Jokowi Marah dan Langsung Pergi")
Baca Juga: Aliran Listrik di Jabodetabek Mati Lagi, Presiden Jokowi Datangi Kantor Pusat PLN Senin Pagi Ini