Advertorial

Berhasil Bobol ATM Bank BUMN, Pria Ini Raup Rp1,7 Miliar Lalu Mendirikan Perusahaan Ini

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade S

Tim Redaksi

Pembobol sistem perbankan ATM sebuah bank milik BUMN diketahui telah menggunakan hasil kejahatannya untuk mendirikan perusahaan
Pembobol sistem perbankan ATM sebuah bank milik BUMN diketahui telah menggunakan hasil kejahatannya untuk mendirikan perusahaan

Intisari-Online.com - Pembobol sistem perbankan ATM sebuah bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diketahui telah menggunakan hasil kejahatannya untuk mendirikan perusahaan produsen cairan pembersih.

Dari hasil transaksi ilegal yang dilakukannya itu, tersangka berinisial CP (45) berhasil meraup Rp 1,7 miliar.

"Tersangka memberdayakan atau memanfaatkan hasil kejahatan ini dengan mendirikan perusahaan secara pribadi yang memproduksi larutan pembersih," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).

CP ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Majalengka, Jawa Barat, pada 25 Juli 2019.

Baca Juga: Galang Rambu Anarki, Putra Iwan Fals yang Wafat di Usia Belia dengan Meninggalkan Sebuah Proyek Superaneh

Kepala Subdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Dani Kustoni mengatakan, pelaku diduga melakukan peretasan terhadap mesin ATM.

P juga diduga memodifikasi kartu ATM Giro miliknya sehingga dapat melakukan transaksi transfer secara terus-menerus.

Padahal, ia tidak memiliki saldo dalam rekening di kartu ATM yang digunakan.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia: Menurut Penelitian, Vitamin C Bisa Hentikan Perkembangan Leukemia

Dana sebesar Rp 1,7 miliar yang berhasil didapat dari transaksi ilegal tersebut dikirim ke 16 rekening penampung yang ia siapkan. Kepada penyidik, CP mengaku melakukan aksinya demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

Dani mengatakan bahwa uang yang berhasil diambil pelaku dari hasil transaksi ilegal adalah milik bank, sehingga yang dirugikan adalah pihak bank.

Hingga kini, polisi masih mendalami cara pelaku mengelabui mesin ATM sambil menunggu hasil laboratorium forensik (labfor).

"Sedang kita lakukan pemeriksaan di labfor, kita juga menyita laptop, CPU, rekening bank, dan lainnya, akan kita lakukan pemeriksaan di labfor, untuk menentukan apakah ATM yang digunakan ada modifikasi atau tidak.

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Sering Konsumsi 10 Makanan Enak Ini Bisa Picu Kanker Otak, Salah Satunya Durian

Kalau ATM bersifat biasa tentunya akan terbaca oleh perbankan," ungkap Dani di konferensi pers yang sama.

Dari tersangka, polisi menyita empat unit telepon genggam, dua unit laptop, empat buku rekening bank, dan tujuh buah kartu ATM, bukti transfer sebesar Rp 5,5 juta.

Lalu, lima buah perhiasan, empat unit mobil, satu unit motor, dan sebundel pembukuan untuk perusahaan atas nama PT Kalimas Bintang Pratama.

Baca Juga: Gempa 7,4 SR Guncang Banten, Ternyata Seperti Inilah Kedahsyatan Gempa Menurut Ukurannya

Pelaku dikenakan Pasal 46 jo Pasal 30 dan/atau Pasal 49 jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 362 KUHP dan/atau Pasal 82 dan 85 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan/atau Pasal 3, 4, 5, dan 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 64 KUHP.

Ancaman hukuman bagi pelaku adalah pidana penjara maksimal selama 20 tahun dan denda maksimal Rp 10 miliar. (Devina Halim)

Baca Juga: Pura-pura Punya Usaha Ini, Seorang Pria Jual Harimau Secara Ilegal, 7 Anak Harimau Berakhir Tragis di Tangannya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raup Rp 1,7 Miliar, Peretas Mesin ATM Bank BUMN Dirikan Perusahaan"

Artikel Terkait