Intisari-Online.com - Seorang pria berkaus lusuh dan celana panjang coklat duduk di kursi becak.
Matanya menatap kosong di tengah-tengah keramaian aktivitas Pasar Beringharjo dan pasar buku bekas.
Rambut yang mulai putih tersapu lembut semilir angin di bawah teriknya matahari.
Becak hijau ini berhenti di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY), tepat di bawah pohon yang teduh.
Sesekali, matanya terpejam, karena semilir angin yang membuatnya mengantuk.
Namun, setiap kali ada orang berjalan melintas, wajah pria ini tampak sumringah dengan langsung menyapa dan menawarkan jasa antar dengan becak.
Ia pun tak putus asa untuk terus menawarkan jasanya.
Padahal, dari pagi sampai siang, ia belum mendapatkan satupun penumpang.
Baca Juga: Gempa Banten: Riset Tunjukkan Adanya Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa, Jakarta Jadi Sorotan Utama
"Nama saya Wawan Setiawan. Wah hari ini masih sepi mas," ujar Wawan Setiawan saat ditemui Kompas.com di tempat mangkalnya di seberang TBY, Jumat (2/8/2019).
Becak milik Wawan ini memang tampak berbeda dengan lainya.
Di sisi kanan becak terdapat dua buah kruk.
Kruk penyangga kaki tersebut ternyata untuk membantunya berjalan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR