Itulah sejumlah tanda-tanda alam menjelang dan ketika tsunami menerjang. Lalu apa yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk menyelamatkan diri, jelang, dan ketika terjadi tsunami?
4. Hal yang Harus Dilakukan: Lari, Diam, dan Terus Berlayar
Dalam Buku Saku Tanggap Tanggas Tangguh Menghadapi Bencana yang dikeluarkan BNPB, orang yang tinggal di pesisir pantai diminta untuk segera berlari ke tempat tinggi setelah gempa besar terjadi.
American Red Cross menyebut, idealnya warga berlari ke bukit atau tempat dengan ketinggian di atas 30 meter, sejauh 3km dari pinggir laut.
Oleh karena itu, kita yang tinggal di daerah pesisir harus paham lingkungan sekitar, tahu di mana bukit atau tempat tinggi terdekat yang bisa dicapai seandainya tsunami mengancam.
Apabila Anda berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan, karena hantaman gelombang lebih membahayakan jika semakin dekat ke pantai.
5. Hal yang Tidak Boleh Dilakukan: Ambil Foto/ Video, Berkendara, Lintasi Jembatan
Setelah gempa besar atau lama mengguncang, fokuslah menyelamatkan diri.
Meskipun berita soal gempa dan tsunami di berbagai wilayah dunia, penyebaran informasi awalnya cepat tersebar karena foto dan video yang diambil warga.
Dibanding sibuk merekam kejadian, lebih baik selamatkan diri dengan mencari tempat tinggi.
Keselamatan diri jauh lebih penting dibandingkan momen yang ingin diabadikan menggunakan kamera Anda juga tidak perlu melihat ke pinggir pantai untuk memastikan apakah air surut atau tidak, karena tsunami juga bisa datang tanpa dimulai dengan surutnya air laut.
Selain itu, sebaiknya hindari berjalan melewati jembatan karena gempa susulan mungkin bisa terjadi, dan jika tsunami bergerak lebih cepat, akan lebih sulit juga menyelamatkan diri.
Baca Juga: Rotasi Bumi Melambat 'Secara Misterius,' Waspada Frekuensi Gempa Dahsyat Semakin Tinggi
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR