Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah kisah aneh pernah terjadi pada April 1922, di sebuah pertanian di Goas al Ludu, di luar Brestm Brittany, Prancis.
Itu adalah daerah yang tenang dan aman, jadi ibu Pauline Picard, dengan santai membiarkan putrinya bermain di kebun tanpa khawatir.
Namun, saat dia dipanggil tidak ada respon jadi sang ibu mencari tahu dan mendapati anaknya sudah hilang.
Kemudian mereka melaporkannya pada polisi, dan sejak saat itu Picard kecil dicari oleh seluruh penduduk kota dan polisi.
Media lokal La Petite menjulukinya sebagi gadis yang menghilang tanpa jejak.
Menurut statistik waktu itu, 48 jam pertama setelah menghilang sangat penting untuk menemukannya demi memastikan dia masih hidup.
Namun, tiga minggu Pauline Picard tidak ditemukan, orang tuanya mulai berhenti berharap, dan menganggap dia telah dimakan oleh babi hutan.
Namun, suatu ketika ada kabar seorang gadis kecil yang mirip dengan Pauline ditemukan, dan menunjukkan fotonya sama dengan Pauline.
Sang ibu kemudian berkendara sejauh 250 mil atau sekitar 400 kilometer, ke Cherbourg untuk bertemu putri mereka.
Benar saja, sang ibu yang menangis mengatakan "Itu putriku! Puline yang kecil malang!" dengan sukacita pasangan Picard membawa pulang putrinya.
Namun, kisah ini belum selesai, karena bagaimana bisa seorang anak yang masih kecil bisa bepergian sejauh 400 km, anehnya Pauline yang ditemukan ini tak mengenali saudara-saudara, orang tua, hingga tak bisa berbicara dengan dialek setempat.
Meski demikian, masalah ini bisa dijelaskan bahwa mungkin disebabkan stes pascatrauma, teorinya gadis itu dilecehkan penculiknya sehingga lupa dengan semua keluarganya.
Saat ditemukan pakaiannya compang-camping, dengan kondisi tidak terawat.
Meski sukacita atas kembalinya Puline yang ajaib ini dikabarkan dari Paris hingga New York Times, kisah sebenarnya baru dimulai.
Seorang petani lokal yang tinggal di rumah mereka bernama Yves Martin membuat pengakuan bahwa dulu dia telah membunuh putrinya, dan dia gemetar ketika Pauline masih hidup.
Dia berteriak, "Tuhan tolong aku, aku bersalah!" kemudian dia kabur, hingga dirawat di rumah sakit jiwa.
Tanggal 26 Mei, satu bulan usai Pauline ditemukan di Cherbourg, seorang pengendara sepeda motor menemukan mayat gadis di pertanian Picard, kepala kaki dan tangan yang terlepas.
Anehnya pakaian yang dikenakannya sama dengan pakaian yang dikenakan Pauline Picard saat dia menghilang, bersama beberapa pakaian kotak-kotak, hitam putih, jaket biru navy dan celana hitam yang dimiliki Pauline.
Lebih janggal lagi, jenazah itu ditemukan di mana polisi telah menyisir daerah itu berkali-kali ketika dia mencari keberadaan Pauline selama berhari-hari.
Namun, New York Times menyebut mungkin tubuh itu dipindahkan karena pembunuh menginginkannya ditemukan.
Akan tetapi siapa gadis kecil yang tinggal bersama keluarga Picard? Bahkan setelah mayat itu ditemukan orang tuanya mengatakan tidak mungkin Pauline yang ditemukan di Cherbourg itu adalah Pauline mereka.
Hingga saat ini kasus itu masih menjadi misteri, kekurangan teknologi untuk menguji DNA pada masa itu membuat kasus Pauline kecil ini belum terpecahkan hingga saat ini.