Advertorial

Video Pria Makan Kucing Hidup-hidup Viral: Selain Tak Beretika, Ini Bahaya Makan Daging Kucing Bagi Kesehatan

Mentari DP

Editor

Disebutkan lokasi pria yang memakan kucing hidup-hidup itu berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun tidak jelas siapa pria tersebut.
Disebutkan lokasi pria yang memakan kucing hidup-hidup itu berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun tidak jelas siapa pria tersebut.

Intisari-Online.com – Sebuah video mengejutkan viral di media sosial Twitter.

Video tersebut menunjukkan seorang pria memakan kucing hidup-hidup.

Dalam video tersebut, disebutkan lokasi pria yang memakan kucing hidup-hidup itu berada di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Namun tidak jelas siapa pria tersebut.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Cadangan Batubara Indonesia Tinggal 80 Tahun Lagi

Polisi pun mengaku sedang mencari pria tersebut atas permintaan netizen yang geram dengan aksi pria tersebut.

Kepala Polsek Kemayoran Komisaris Polisi Syaiful Anwar mengatakan pihaknya sedang mencari pria yang ada dalam video itu.

"Itu yang saya cari orangnya sudah tidak ada dari kemarin, kami tanya-tanya sudah tidak ada orangnya," ujar Syaiful saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/7/2019).

Di Indonesia, terdengar aneh di telinga bahwa daging kucing bisa dijadikan santapan sehari-hari.

Bahkan, bagi pencinta kucing, hal tersebut jelas bisa dianggap gila dan di luar akal sehat.

Sebab, bagi kebanyakan orang, kucing merupakan binatang lucu, imut, dan menggemaskan.

Tak jarang, kita menjadikan kucing sebagai binatang peliharaan di rumah, selain anjing.

Selain itu, mengonsumsi daging kucing juga bisa memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari pethealthnetwork.com pada Senin (29/7/2019), dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan kesadaran soal daging hewan yang mentah.

Alasannya karena hal tersebut menghadirkan risiko untuk terpapar oleh organisme yang berpotensi menular yang mematikan.

Baca Juga: Kisah Bocah 9 Tahun yang Rawat Ayahnya yang Disabilitas Seorang Diri, ‘Ingin Jadi Dokter Untuk Sembuhkan Ayah’

Untuk kasus makan daging kucing, alasannya dikarenakan pola makan kucing sendiri.

Seperti yang kita tahu, kucing liar memakan makanan yang bervariasi di alam liar termasuk organ, otak, mamalia kecil, burung, ikan, ular reptil lain, serangga dan kadang-kadang perut dan usus tikus dan hewan pengerat lainnya.

Akibatnya makan tersebut tidak dapat diproses dan dianggap tidak aman.

Sebab, kita bisa tertular parasit dan bakteri dari kucing tersebut.

Dalam sebuah studi tahun 2012 oleh Pusat FDA untuk Kedokteran Hewan (CVM) misalnya, ada 1.000 sampel makanan hewan dianalisis untuk kontaminasi penyakit bawaan makanan.

Hasilnya, kita lebih mungkin terkontaminasi dengan bakteri penyebab penyakit jika mengonsumsi daging hewan mentah. Terutama hewan liar.

Sementara dilansir dari One Green Planet pada Senin (29/7/2019), ini beberapa dampak buruk mengonsumsi daging kucing.

Rabies

Salah satu bahaya terbesar dari mengonsumsi daging kucing adalah penyebaran rabies dari hewan ke manusia.

Menurut catatan Center for Disease Control, hanya 10 orang yang pernah selamat dari penyakit mengerikan ini.

Sebab, penyakit mematikan ini dapat dengan mudah menyebar.

Baca Juga: PPB: Jumlah Anak-anak Palestina yang Terbunuh oleh Pasukan Israel Capai 729 Anak

Mudah terjangkit penyakit lain

Ada beberapa penyakit dan infeksi yang terdapat pada daging kucing yang bisa membahayakan kesehatan manusia.

Misalnya penyakit dan bakteri seperti E. Coli dan salmonella.

Ada juga bahaya infeksi bakteri seperti anthrax, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis yang dapat menyebar melalui daging yang dikonsumsi manusia.

WHO memperingatkan bahwa mengonsumsi daging kucing dapat meningkatkan 20 kali lipat risiko terinfeksi bakteri.

Ditambah, bakteri yang sudah menyebar dapat menyebabkan peradangan di pembuluh darah jika dibiarkan tidak diobati, hal ini bisa berakibat fatal.

Resistensi antibiotik

Dampak lain mengonsumsi daging kucing adalah mengalami resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik merupakankeadaan di mana bakteri atau kuman tidak dapat lagi dibunuh dengan antibiotik.

Baca Juga: Putus Sekolah dan Terbaring di Tempat Tidur Selama 11 Tahun, Pria Ini Berhasil Temukan Cara Untuk Sembuhkan Dirinya Sendiri dan Jutaan Orang

Artikel Terkait