Saat masa pembunuhan itu, Oberhansley bebas bersyarat karena menembak mati pacarnya Sabrina Elder (17) ketika sedang mabuk pada 1998.
Dia juga menembak ibunya di punggung dan menembaki saudara perempuannya, ia menembak kepalanya sendiri untuk memberi dirinya "lobotomi parsial."
Oberhansley selamat, tetapi peluru itu tetap bersarang di lobus depannya.
Pria itu ditemukan secara mental tidak kompeten untuk diadili pada Oktober 2017, tetapi kemudian dianggap oleh seorang hakim telah bisa diadili usai menerima perawatan di rumah sakit jiwa.
Persidangan akan dimulai pada 19 Agustus. Jika terbukti bersalah, Oberhansley menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR