Advertorial
Intisari-Online.com -Lagi-lagi cerita malang dari para pengguna jasa pinjaman online aliasfintech muncul.
Kali ini YI (51) seorang warga asal Solo yang menjadi korban dari oknum bisnis pinjaman online setelah dirinya telat membayar pinjaman selama dua hari.
Poster dirinya tersebar di media sosial dan aplikasi pesan singkat WhatsApp dengan tulisan "siap digili" untuk melunasi utangnya.
Mirisnya lagi, YI hanya mendapatkan Rp680 ribu dari total Rp1 juta uang yang dia pinjam. Namun dirinya harus membayar Rp1.054.000.
Baca Juga: 'Jebakan Mematikan' Bernama Pinjaman Online: Dari Nunggak Cicilan Rumah Hingga Kehilangan Pekerjaan
YI mengatakan poster foto dirinya tersebut disebar karena pada jatuh tempo dirinya telat membayar pinjaman tersebut.
Padahal, dirinya telah memberitahukan kepada pihak pinjaman online kalau dirinya belum memiliki uang untuk membayar pinjaman itu.
"Besoknya itu saya mulai diteror ke semua kontak saya. SMS, WhatsApp ke semua kontak saya. Terakhir Selasa kemarin itu dia (oknum pinjaman online) bikin poster foto saya disebarkan ke grup WA," kata dia kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2019).
Dirinya kaget mengetahui foto dirinya terpajang diposter yang dikirim oknum peminjaman online 'siap digilir' ke grup WhatsApp.
Baca Juga: Meski Mudah dan Praktis, Anda Wajib Waspadai 3 Jebakan Pinjaman Online Ini
Grup WA tersebut selain ada dirinya juga terdapat kontak teman-temannya yang juga ikut dalam pinjaman online.
"Saya terus telepon teman-teman saya yang ada di grup itu. Mereka kemudian pada keluar grup," katanya.
YI menceritakan alasan dirinya meminjam uang melalui online karena lebih mudah dan cepat.
YI tidak mengetahui jika poster foto dirinya akan disebar ke medsos oleh oknum pinjaman online karena telat bayar pada jatuh tempo.
Baca Juga: Kemenkominfo: Pinjamlah Uang Sebanyak-banyaknya di Fintech Ilegal, Tak Perlu Dikembalikan
"Saya pinjam Rp 1.000.000 menerima Rp 680.000. Dalam seminggu saya harus mengembalikan Rp 1.054.000. Saya telat dua hari foto saya langsung disebar," kata dia.
Merasa telah dilecehkan dengan penyebaran poster fotonya, YI melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Soloraya melaporkan oknum pinjaman online tersebut ke pihak berwajib.
"Kami sudah melaporkan melalui e-mail kepada beberapa situs termasuk ke Menteri Peranan Wanita, kemudian kepada Kominfor, Hukum dan HAM serta YLKI. Ini semua kami tembusi agar masalah ini tidak menyatakan bahwa klien kami benar menawarkan diri. Klien kami tidak benar bahwa dirinya telah menawarkan diri seperti yang diberitakan di media. Semuanya itu bohong. Itu buatan dari oknum Incash," kata Koordinator LBH Soloraya I Gede Sukadenawa Putra.
Pihaknya meminta kepada aparat berwenang untuk menindak secara tegas terhadap oknum pinjaman online ilegal tersebut.
Baca Juga: Waspada, Banyak Fintech Ilegal Penyedia Pinjaman Beredar, Ini Bahayanya Bagi Konsumen
"Bahkan yang memaparkan itu harus dicari dan dipidanakan sesuai hukum yang berlaku," terang dia.
I Gede mengaku juga telah melaporkan kasus tersebut kepada Polresta Surakarta pada Rabu (24/7/2019).
Bahkan, jika laporannya tersebut tak kunjung ditindaklanjuti pihaknya akan melaporkan ke Polda Jateng.
(Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nunggak 2 Hari ke Fintech, Perempuan Ini Diiklankan "Siap Digilir" untuk Bayar Utang".
Baca Juga: 'Jebakan Mematikan' Bernama Pinjaman Online: Dari Nunggak Cicilan Rumah Hingga Kehilangan Pekerjaan