Advertorial

Benarkah Golongan Darah Menjadi Penyebab Nyamuk Suka Menggigit Anda? Beginilah Penjelasannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade S

Tim Redaksi

Ketika nyamuk melayang dekat dengan target dia akan mencari peluang untuk menghisap darahnya, kemudian pergi setelah memperoleh darah.
Ketika nyamuk melayang dekat dengan target dia akan mencari peluang untuk menghisap darahnya, kemudian pergi setelah memperoleh darah.

Intisari-Online.com - Nyamuk mungkin adalah hewan kecil yang menjengkelkan, karena setiap menggigit kita akan membuat gatal dan tidak nyaman.

Bahkan, hampir semua orang sudah tentu pernah merasakan digigit nyamuk, namun pernahkah Anda berpikir bagaimana mereka mencari mangsa.

Zhao Yanyang dari Institut Mikrobiologi dan Epidemiologi, dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer dari Akademi Ilmu Militer menjelaskan.

Nyamuk mencari mangsa tanpa mengandalkan mata, tapi megandalkan reseptor pada antena untuk memposisikan mangsa.

Baca Juga: Ritual Kematian 'Mayat-mayat yang Diasapi' di Papua Nugini, Saat Mayat Leluhur Dibiarkan di Ruang Terbuka Agar 'Aroma Kematiannya' Tercium

Nyamuk sangat sensitif terhadap karbondioksida yang dipancarkan manusia bahkan jika jauh dia akan mengikutinya dan asam laktat, juga amonia yang Anda hembuskan.

Ketika dekat dengan populasi target, itu bergantung pada panas yang dipancarkan oleh tubuh manusia untuk menentukan posisi.

Ketika nyamuk melayang dekat dengan target dia akan mencari peluang untuk menghisap darahnya, kemudian pergi setelah memperoleh darah.

Oleh karena itu ditarik kesimpulan bahwa orang yang berkeringat banyak akan lebih mungkin digigit oleh nyamuk.

Baca Juga: Seluruh Staf di Rumah Sakit Ini Lakukan Foto Bersama, Seorang Pasien Meninggal Dunia Karena Telat Ditangani

Namun tahun 1970, seorang ahli penelitian malaria menguji orang dengan golongan darah, berbeda dan hasilnya juga berbeda.

Dalam penelitian itu orang dengan tipe O akan lebih banyak menarik nyamuk, diikuti tipe B dan tipe AB baru tipe A.

Namun keakuratan datanya dipertanyakan, Zhao Li dari Chengdu Huaxi Museum mengatakan, "karena jumlah uji sampel yang digunakan kecil keakuratannya juga sempit."

"Bisa saja ada campur tangan faktor-faktor lain, seperti laki-laki dan perempuan, tua dan muda, atau orang yang suka berolahraga atau faktor pakaiannya," katanya.

Baca Juga: Buka Pintu Setelah Bel Rumahnya Dibunyikan, Pria Tua Pensiunan Ini Diserang dengan Asbak oleh Orang Misterius

Menurutnya preferensi nyamuk untuk berbagai jenis darah dari hasil eksperimen ini kurang bisa diandalkan, karena tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin atau lainnya.

Kemudian, secara rinci dia menyebutkan, bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan kuat untuk mengirim sinyal ke nyamuk adalah Karbondioksida yang dihembuskan.

Entah itu dari keringat, atau bahan kimia lainnya, yang membuat nyamuk mudah menemukan target.

Singkatnya, semakin aktif tanda-tanda itu semakin rentan Anda digigit nyamuk, meskipun kita tidak bernapas atau berkeringat, namun di tengah kerumunan itu kita akan tetap kena gigitan nyamuk.

Baca Juga: Terpisah 24 Tahun Karena Perdagangan Manusia, Gadis Ini Bertemu Ibunya dengan 'Cara Sepele' Ini

Untuk mengurangi gigitan, paling mudah adalah dengan mandi, menjaga tubuh tetap bersih, dan meminimalkan mengeluarkan keringat, asam laktat, dan amonia.

Artikel Terkait