Advertorial
Intisari-Online.com - Nyamuk mungkin adalah hewan kecil yang menjengkelkan, karena setiap menggigit kita akan membuat gatal dan tidak nyaman.
Bahkan, hampir semua orang sudah tentu pernah merasakan digigit nyamuk, namun pernahkah Anda berpikir bagaimana mereka mencari mangsa.
Zhao Yanyang dari Institut Mikrobiologi dan Epidemiologi, dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer dari Akademi Ilmu Militer menjelaskan.
Nyamuk mencari mangsa tanpa mengandalkan mata, tapi megandalkan reseptor pada antena untuk memposisikan mangsa.
Nyamuk sangat sensitif terhadap karbondioksida yang dipancarkan manusia bahkan jika jauh dia akan mengikutinya dan asam laktat, juga amonia yang Anda hembuskan.
Ketika dekat dengan populasi target, itu bergantung pada panas yang dipancarkan oleh tubuh manusia untuk menentukan posisi.
Ketika nyamuk melayang dekat dengan target dia akan mencari peluang untuk menghisap darahnya, kemudian pergi setelah memperoleh darah.
Oleh karena itu ditarik kesimpulan bahwa orang yang berkeringat banyak akan lebih mungkin digigit oleh nyamuk.
Namun tahun 1970, seorang ahli penelitian malaria menguji orang dengan golongan darah, berbeda dan hasilnya juga berbeda.
Dalam penelitian itu orang dengan tipe O akan lebih banyak menarik nyamuk, diikuti tipe B dan tipe AB baru tipe A.
Namun keakuratan datanya dipertanyakan, Zhao Li dari Chengdu Huaxi Museum mengatakan, "karena jumlah uji sampel yang digunakan kecil keakuratannya juga sempit."
"Bisa saja ada campur tangan faktor-faktor lain, seperti laki-laki dan perempuan, tua dan muda, atau orang yang suka berolahraga atau faktor pakaiannya," katanya.
Menurutnya preferensi nyamuk untuk berbagai jenis darah dari hasil eksperimen ini kurang bisa diandalkan, karena tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin atau lainnya.
Kemudian, secara rinci dia menyebutkan, bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan kuat untuk mengirim sinyal ke nyamuk adalah Karbondioksida yang dihembuskan.
Entah itu dari keringat, atau bahan kimia lainnya, yang membuat nyamuk mudah menemukan target.
Singkatnya, semakin aktif tanda-tanda itu semakin rentan Anda digigit nyamuk, meskipun kita tidak bernapas atau berkeringat, namun di tengah kerumunan itu kita akan tetap kena gigitan nyamuk.
Baca Juga: Terpisah 24 Tahun Karena Perdagangan Manusia, Gadis Ini Bertemu Ibunya dengan 'Cara Sepele' Ini
Untuk mengurangi gigitan, paling mudah adalah dengan mandi, menjaga tubuh tetap bersih, dan meminimalkan mengeluarkan keringat, asam laktat, dan amonia.