Mudholin yang meruakan anak ketujuh dari 8 bersaudara tersebut menceritakan, selepas menamatkan sekolah dasar, ia dilanda kebingunan.
Sebab ia ingin melanjutkan sekolahnya ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
Namun, ia sadar bahwa untuk melanjutkan sekolah ke SMP, ibunya sudah tidak ada biaya.
Jadi anak panti
Suatu saat, ada tetangganya yang menawari Mundholin untuk masuk ke panti asuhan.
Hal itu dilakukan agar dirinya bisa melanjutkan ke SMP dan sekolah menengah atas (SMA).
Baca Juga: Bayar Hotel Rp1,3 Juta Permalam, Wanita Ini Justru Memilih Tidur di Mobil Karena Hal Ini
Tawaran tersebut langsung diterima. “Tetangga saya itu pengurus panti asuhan,” jelasnya.
Sejak itu, ia harus hidup di panti asuhan dan pisah dengan keluarga. Segalanya dilakukan supaya Mundholin bisa sekolah.
Mundholin mengatakan, di panti asuhan dirinya dididik mandiri.
Ia harus mulai mencuci baju sendiri, merapikan kamar, bersih-bersih, menyapu, mengepel hingga memasak sendiri.
Baca Juga: Berpakaian Terlalu Seksi Wanita Ini Diusir dari Pesawat Karena Dianggap 'Mengacaukan' Penerbangan
Bisa masuk SMP, Mundholin mengaku sangat senang sekali, meskipun jarak sekolah dengan panti asuhan sekitar 7 kilometer.
Ia harus berjalan kaki ketika berangkat dan pulang sekolah.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR