Advertorial

Tak 'Seberuntung' Safa dan Marwa, Dua Gadis Ini Hidup dengan Kepala Menyatu Hingga Sekarang Tapi Mereka Mengubah Cara Pandang Orang Tentang 'Kecacatan'

Nieko Octavi Septiana
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Safa dan Marwa berhasil dipisahkan sementara Neev dan Nelly tetap menyatu dan mengubah cara pandang orang mengenai 'kecacatan'.
Safa dan Marwa berhasil dipisahkan sementara Neev dan Nelly tetap menyatu dan mengubah cara pandang orang mengenai 'kecacatan'.

Intisari-Online.com -Safa dan Marwa, bayi kembar siam yang dilahirkan pada Januari 2017.

Mereka lahir dengan craniopagus, suatu kondisi kembar siam yang menyatu di tempurung kepala.

Relatif sedikit kembar craniopagus yang selamat dari periode prenatal, sekitar 40 persen mati lahir sementara 33 persen meninggal dalam periode perinatal, biasanya karena kelainan atau kegagalan organ.

Beruntung bayi Safa dan Marwa bisa bertahan dan prosedur operasi pemisahan mereka berhasil.

Dilansir dari Metro, Selasa (16/7/2019), dibutuhkan tim sekitar 100 tenaga ahli medis dan lebih dari 50 jam untuk memisahkan saudara kembar siam perempuan berusia 2 tahun, Safa dan Marwa Ullah, melalui serangkaian operasi selama periode lima bulan.

Baca Juga: Kembar Siam Safa dan Marwa Berhasil Dipisahkan, Sementara Kembar Siam Era 1900-an Ini Bernasib Malang Karena Dijadikan Mesin Pencari Uang

Operasi yang dilakukan di Great Ormond Street (GOSH), London, dimulai Oktober lalu, dan mereka akhirnya berhasil dipisahkan pada 11 Februari tahun ini.

Lain ceritanya dengan Safa dan Marwa yang berhasil dipisahkan, saudara kembar Neev dan Nelly tetap 'berbagi' kepala hingga sekarang.

Dilansir dari Toutiao, Kamis (11/7/2019), saudara kembarNeev dan Nelly juga dilahirkan dengan kondisi kembar siam yang menyatu di bagian kepal.

Mengingat banyaknya kasus kembar siam seperti ini yang tidak bisa bertahan, dokter memperkirakan mereka bisa meninggal segera setelah lahir.

Baca Juga: Butuh 100 Tenaga Medis dan 50 Jam Operasi, Kembar Siam Safa dan Marwa Akhirnya Bisa Dipisahkan, Begini Kondisinya Sekarang!

Jika berhasil bertahan pun usia mereka diperkirakan tak lebih dari 10 tahun.

Namun kedua saudari itu bisa bertahan dengan baik hingga kini usia mereka sudah 18 tahun.

Meskipun otak dan tubuh Neev dan Nelly bersifat independen, karena kepala mereka berbagi aorta, dokter tidak dapat melakukan operasi pemisahan untuk mereka.

Dilaporkan bahwa bahkan kembar kranial sangat jarang, dari kembar siam dunia, hanya 2%-6% yang terhubungpada kepala.

Karena kurangnya sumber daya medis di Republik Suriname, tempat Neev dan Nelly lahir, mereka harus datang ke Amsterdam, Belanda untuk perawatan.

Kedua saudari ini telah mempertahankan sikap positif dan optimis selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Hamil Lagi Saat Sedang Hamil? Ketahui Apa Itu 'Superfetasi' yang Memungkinkan Punya Anak Kembar

Hidup dengan kondisi 'berbeda' akan terasa sulit, keluarga mereka dijauhi dan dianggap semacam voodoo.

Nelly mengungkap pernah suatu ketika orang-orang bertanya 'mengapa orang tuamu tidak menghentikan kehamilan?'

Karena reaksi yang tidak baik dari lingkungan, mereka tidak bisa bebas keluar.

Namun ketika mereka berusia 16 tahun, keluarga dan ibunya, Rosianne, mendorong mereka untuk lebih aktif ke publik dan melakukan vlogging online untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia dan menyebarkan kesadaran tentang kondisi seperti mereka.

Mereka juga menunjukkan kehidupan mereka melalui YouTube dan Instagram, memberi tahu orang lain bahwa mereka bukansekadar"gadis cacat".

Neev mengatakan bahwa kepala mereka memang bersatu, tapi bagian tubuh yang lain terpisah, sehingga dua orang memiliki 'kepribadian' sendiri.

Baca Juga: Beratnya Capai 1 Ton, Temui Spesies Ular Raksasa 'Titanoboa' yang Dapat Tumbuh Hingga 15 Meter

Artikel Terkait