Intisari-Online.com - Ketamakan manusia memang susah dikendalikan.
Untuk memenuhi keinginannya, mereka akan melakukan dengan berbagai cara, bahkan mencuri.
Berikut adalah 13 benda super mahal yang pernah dicuri, termasuk sirup maple, gorila tiup, hingga gedung pencakar langit, dilansir dari Bright Side.
1. Gorila tiup, 6.000 dolar (Rp83 juta)
Kemudian ditemukan di sekolah menengah setempat.
Rupanya kasus pencurian gorila karet tiup memang cukup sering terjadi.
2. Nutella, 20.000 dolar (Rp278 juta)
Motifnya cukup sederhana, untuk menikmati kelezatan selai ini. Selain pencurian juga bahkan ada pasar gelap Nutella.
3. Ekstensi rambut, 30.000 dolar (Rp 417 juta)
Meski cukup aneh, pencurian rambut sebenarnya cukup umum.
Ada seseorang pernah mencuri ekstensi rambut senilai 30.000 dolar atau senilai hampir 500 juta rupiah dari salon kecantikan.
Pada kesempatan lain, seseorang mencuri rambut seharga $ 8.000 atau lebih dari 111 juta rupiah.
4. Keju 26.000 dolar (Rp640 juta)
Mereka pernah mencuri keju senilai 46.000 dolar atau senilai lebih dari 640 juta rupiah.
Pencurian itu juga bukan pertama kalinya seseorang mencuri keju di daerah itu.
5. Mesin roket, 200.000 dolar (Rp2,7 miliar)
Penjual mengklaim dia membelinya dari orang lain, dan orang itu mengklaim bahwa seorang karyawan NASA telah menjualnya kepadanya.
Seseorang bahkan mencoba menjual mesin roket yang sama atau sangat mirip ini di eBay pada 2010.
6. Tulang Dinosaurus, lebih dari 1 juta dolar (Rp13,9 miliar)
Dia ditangkap, menghabiskan 3 bulan di penjara, dan sejak itu telah membantu pihak berwenang menyelidiki pasar gelap untuk fosil.
Baca Juga: Tersadar, Seorang Pencuri Kembalikan Mobil Curiannya dan Tinggalkan Sebuah Surat, Apa Isinya?
7. Sepatu ruby merah Dorothy, 2-3 juta dolar (Rp41 miliar)
Pencuri mencoba memeras uang untuk pengembalian.
Tetapi pada tahun 2018 FBI dengan aman menemukannya kembali dan mengidentifikasi para tersangka.
8. The Davidoff-Morini Stradivarius, 3,5 juta dolar (Rp49 miliar)
Biola itu diambil dari apartemen pemain biola terkenal Erica Morini di New York City, yang berusia 91 tahun saat itu.
Sang pemain biola meninggal tak lama setelah pencurian. FBI tidak mengembalikannya sampai 35 tahun kemudian.
9. Sirup maple, 20 juta dolar (Rp278,4 miliar)
16.000 barel 45 galon adalah bagian dari cadangan untuk memastikan ada cukup pasokan selama tahun produksi rendah.
Para pencuri menghabiskan isi tong-tong itu dan mencuri sirup.
Untungnya, sirup maple tersebut kemudian ditemukan di fasilitas lain, meskipun pemiliknya mengklaim telah dibeli secara legal.
10. The Saliera, 57 juta dolar (Rp793,6 miliar)
Para pencuri memanjat perancah di luar museum, memecahkan jendela, dan mencuri patung itu, menghindari detektor gerakan.
Diperoleh kembali beberapa tahun kemudian ketika pencuri mencoba menuntut uang tebusan dari perusahaan asuransi museum dan ditangkap.
Baca Juga: Wow, Ini Obat Termahal Dunia, Harganya Tembus Rp30,5 Miliar!
11. The Amber Room, 142 juta dolar (Rp2 triliun)
Kemudian diberikan sebagai hadiah ke Rusia dan dipindahkan pertama kali ke Rumah Musim Dingin di St. Petersburg kemudian ke Istana Catherine di Pushkin.
Selama Perang Dunia II, Nazi datang dan menjarah kamar dan kemudian mengirimnya ke Königsberg, Jerman yang sekarang Kaliningrad, Rusia.
Pada tahun 1944 ruangan ini hancur dalam serangan bom.
12. The Empire State Building, 2 miliar dolar (Rp27,9 triliun)
The Daily News ingin menunjukkan celah cara sistem kota dalam mencatat transaksi.
Mereka mengajukan dokumen palsu untuk mentransfer akta properti dan dengan melakukannya, "mencuri" bangunan hanya butuh waktu 90 menit.
Baca Juga: Langka dan Harganya Selangit, Buah Asal Tanah Papua Ini Menyimpan Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh
13. Lukisan Mona Lisa, 2 miliar dolar (Rp27,9 triliun)
Pencuri itu telah bekerja di sana sebagai tukang selama beberapa waktu.
Dia bersembunyi di lemari dan ketika museum tutup di malam.
Ketika museum dibuka keesokan paginya, dia berjalan keluar dengan lukisan disembunyikan di bawah bajunya.
Lukisan Mona Lisa ditemukan 2 tahun kemudian ketika penjahat mencoba menjualnya ke pedagang seni.
Source | : | bright side |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR