Advertorial
Intisari-Online.com – Ada cerita viral di Facebook.
Dilansir dari grid.id pada Minggu (14/7/2019), sebuah akun Facebook bernama Rhina Golden mengunggah tulisan dan foto pada Selasa (9/7/2019).
Dalam tulisan tersebut, Rhina menuliskan bahwa dia rela menjual ginjalnya demi pengobatan sang adik.
Usut punya usut, gadis berusia 19 tahun ini merupakan warga Terentang, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar).
Di mana adiknya, Bery Agustustina (16) menderita penyakit komplikasi, paru-paru, hati, dan penyakit lainnya.
Kisah orang yang ingin menjual ginjal demi mendapatkan uang ada banyak.
Contoh ada seorang caleg bernama Chandra Saputra (26). Dia gagal merebut kursi DPRD saat mencalonkan diri menjadi caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat.
Kegagalan ini membuatnya kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah karena dia dikejar-kejar penagih utang.
Akibatnya dia membuat keputusan untuk menjual salah satu ginjalnya seharga Rp400 jutaan.
Kasus di atas adalah kasus serius dengan alasan yang serius juga. Namun ada juga kasus becanda seperti terjadi beberapa hari lalu.
Sebuah promotor konser di Indonesia mengumumkan bahwa sebuah grup K-Pop yang akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat.
Harga tiketnya bervariasi. Dimulai dari Rp750.000 hingga yang paling mahal Rp2,5 juta.
Di antara banyaknya komen, ada yang bilang ‘Di mana yah kira-kira bisa menjual ginjal?’.
Kadang ada juga meme yang memperlihatkan pilihan pembayaran. Ada atm, visa, hingga ginjal.
Memang maksudnya becanda. Namun tetap saja, hal tersebut tidak seharusnya dijadikan bahan candaan.
Tapi sebenarnya, tahukah Anda berapa harga sebuah ginjal manusia?
Menurut laporan GlobalFinancial Integrity(GFI) pada tahun 2017, harga ginjal manusia pada 2015 satunya bisa mencapai 138.700 USD atau Rp1,9 miliar.
Setiap negara memiliki standar harga masing-masing. Bisa saja di negara lain lebih murah.
Terlebih jika dijual melalui pasar gelap bisa lebih murah daripada itu, bisa 10% lebih sedikit dari harga di atas.
Walau harganya fantastis, mereka yang ingin menjual ginjal sebaiknya berpikir panjang.
Sebab, setelah ginjal dijual, masih ada risiko kesehatan yang bisa mengeruk uang banyak darinya.
MelansirKidney.org, setelah seseorang melakukan donor ginjal dengan pembedahan ada risiko yang bisa ia rasakan setelahnya.
Seperti infeksi, reaksi alergi, cedera pada organ dan jaringan lain, pneumonia hingga kematian.
Sedangkan risiko jangka panjang dari mendonorkan ginjal adalah hipertensi, hernia, kerusakan organ hingga memerlukan transplantasi organ, gagal ginjal dan kematian.
bisa mempertahankan gaya hidup sehat.
Berikut cara menjaga gaya hidup sehat menurut seorang pendonor ginjal pada 2004, Roberta Mittman.
"Aku selalu sadar kesehatan. Tetapi sebelum operasi, aku mulai berolahraga lebih serius dan menjaga agar tingkat stresku tetap terkendali," tuturnya, melansirWeb MD.
1. Tidak meminum minuman beralkohol
2. Berhenti merokok
Ini merusak semua organ, termasuk ginjal.
3. Perhatikan obat yang dikonsumsi
Bicaralah dengan dokter tentang semua obat yang diminum, termasuk pil dan suplemen yang dijual bebas.
Beberapa obat umum, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), mungkin keras pada ginjal jika meminumnya secara teratur atau dalam dosis tinggi.
4. Makan dengan baik
Pada dasarnya tidak perlu mengikuti diet khusus, bahkan setelah operasi.
Tetapi makanan yang kaya nutrisi akan membantu pendonor menjaga berat badan tetap terjaga, dan menurunkan risiko tekanan darah tinggi juga diabetes.
Beberapa dokter berpendapat pendonor ginjal harus menghindari makan terlalu banyak protein, terutama dari bubuk protein atau suplemen.
Itu karena kelebihan protein dapat membuat ginjal bekerja lebih keras.
5. Tetap terhidrasi
Air sangat penting untuk menjaga ginjal tetap bekerja sebagaimana mestinya.
“Aku tidak pernah minum air dalam jumlah banyak sebelum mendonor. Sekarang aku jauh lebih hati-hati memastikan agar tetap terhidrasi,” kata Mittman.
6. Berhati-hati pada olahraga yang berisiko tinggi
Bicaralah dengan dokter jika pendonor menyukai olahraga seperti hoki, sepak bola, atau seni bela diri.
Jadi, sebaiknya berpikir dua kali sebelum menjual ginjal. Bahkan untuk hal baik sekali pun. Bukan bermaksud jahat.
Selain menjual ginjal, pasti masih ada cara lain yang bisa membantu Anda. (Muflika)
Baca Juga: Tidur dengan Mulut Diplester ala Andien, Baik atau Tidak untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli