Advertorial

Selama 31 Tahun Beberapa Butir Peluru Bersarang di Kepalanya Hingga 'Melubangi' Kepala, Kok Bisa?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Keadaan Jacob waktu itu berlumuran darah, saat dirinya berjalan menyelamatkan diri, pihak musuh pun tak menyadari bahwa dirinya prajurit Union.
Keadaan Jacob waktu itu berlumuran darah, saat dirinya berjalan menyelamatkan diri, pihak musuh pun tak menyadari bahwa dirinya prajurit Union.

Intisari-Online.com - Pertempuran Chickamauga terjadi di Georgia barat laut, dekat Missionary Ridge, pada 19-20 September 1863.

Tentara Uni Cumberland melakukan manuver ofensif dan diserang oleh Tentara Konfederasi Tennessee.

Pertempuran itu mengakibatkan kekalahan Union dan melibatkan jumlah korban terbanyak kedua dalam Perang Sipil setelah Pertempuran Gettysburg.

Selama konflik, Jacob Miller, seorang prajurit di pasukan Union, menderita luka tembak di dahi.

Baca Juga: Kisah Mahasiswi Unpad Hilang 25 Hari Diduga Kena Guna-guna Hingga Akhirnya Ditemukan di Masjid

"Setelah ditembak, saya dibiarkan tak sadarkan diri,"kata Jacob.

"Saat saya sadar ternyata saya sudah berada di belakang garis Konfederasi. ”

Keadaan Jacob waktu itu berlumuran darah, saat dirinya berjalan menyelamatkan diri, pihak musuh pun tak menyadari bahwa dirinya prajurit Union.

Begitu lelahnya, Jacob akhirnya tergeletak di tepi jalan dan teringat bangun di tenda rumah sakit lalu seorang perawat membalutkan perban di kepalanya.

Jacob kemudian memulai lagi pelariannya dengan terseok-seok menaiki kereta dan menumpang gerobak yang lewat.

Baca Juga: Tak Perlu Diperdebatkan Lagi, Mi Instan Memang Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Tiga Alasan Utamanya

Keesokan harinya, Jacon bangun dan mendapati dirinya berada di Chattanooga, di tempatnya sendiri dan menjumpai prajurit-prajurit lainnya.

Beberapa prajurit tidak percaya akan apa yang dilihatnya karena menganggap Jacob sudah mati berlumpuran darah di lapangan saat pertempuran terjadi.

Setelah mendapat persediaan makanan, Jacon menempuh perjalanan 4 hari lamanya menuju Bridgeport dan lanjut naik kereta ke Nashville, Tennessee, untuk ke rumah sakit.

Dia dipindahkan dari sana ke rumah sakit di Louisville, Kentucky. Lalu, ke yang lain di New Albany, Indiana.

Jacob hanya ingin peluru yang bersarang di kepalanya dihilangkan, namun semua dokter menolak.

Setelah sembilan bulan menderita, Jacob akhirnya meminta dua dokter untuk menyetujui operasi pada lukanya.

Baca Juga: Taruh Irisan Lemon ke Dalam Freezer Hingga Beku, Lalu Makanlah, Khasiatnya 10 Ribu Lebih Baik dari Kemoterapi

Mereka akahirnya mengeluarkan satu peluru dan Jacob tetap harus tinggal di rumah sakit sampai berakhirnya pendaftarannya pada 17 September 1864.

Namun ternyata, ada lebih satu peluru yang bersarang di kepalanya.

“Tujuh belas tahun setelah saya terluka,” katanya.

"Tembakan keluar dari luka saya. Dan 31 tahun kemudian, dua keping peluru lagi keluar."

Ketika ditanya bagaimana dia bisa menceritakan dengan detail kisah tentang lukanya selama bertahun-tahun.

Jawaban Jacob adalah 'Luka ini seperti pengingat akan rasa sakit terus-menerus di kepala yang menghantui dan enggan pergi."

"Semua adegan tercetak di otak saya layaknya ukiran baja," tutupnya.

Baca Juga: Viral Video Pasangan 'Lengket' Setelah Berhubungan Intim: Ini Penjelasan Medis Tentang Fenomena 'Gancet'

Artikel Terkait