Intisari-Online.com - Sebuah tim arkeolog berhasil menemukan harta karun berusia 2.300 tahun terendam air di bawah gurun pasir yang terik.
Sebuah tim arkeolog tersebut 'menyelami' padang pasir di Sudan utara, yang dulu merupakan tanah Nubia, telah menemukan artefak dan 'daun emas' di sebuah makam milik seorang firaun bernama Nastasen yang memerintah kerajaan Kush dari 335 SM hingga 315 SM.
Perbedaan utama antara piramida yang ditemukan di Sudan utara dan piramida yang lebih terkenal di Kairo di Mesir adalah bahwa firaun dimakamkan di bawah mereka, bukan di dalam mereka.
Karena alasan ini, George Reisner, seorang ahli sejarah Mesir, pertama kali mengunjungi Nuri lebih dari seabad yang lalu dan menemukan ruang pemakaman di bawah piramida besar Taharqa di Nuri -piramida terbesar dari 20 piramida yang menandai penguburan keluarga kerajaan Kushite.
Baca Juga: Tersembunyi di Dalam 2 Piramida Selama 4.000 Tahun, Keberadaan 800 Makam Kuno Akhirnya Terungkap
Kadang-kadang disebut "firaun hitam," dinasti ini menaklukkan Mesir pada abad ke-8 SM dan memerintah selama hampir seabad.
Reisner tidak hanya melaporkan bahwa ia telah menemukan kuburan mereka berisi air, tetapi ia juga mencatat adanya tangga prosesi kuno yang sempit yang memotong ke dalam batuan dasar yang mengalir jauh di bawah piramida Nastasen di Nuri.
Pada tahun 2018, tim yang dipimpin Pearce Paul Creasman, seorang arkeolog bawah air dari laboratorium dendrokronologi Universitas Arizona menemukan tangga 65 langkah dan mulai menggali, tetapi ketika mereka sampai di sekitar 40 anak tangga, mereka menemukan muka air tanah (water table).
Penemuan ini memimpin tim ke makam kuno subaquatic untuk pertama kalinya dalam setidaknya 100 tahun.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR