Advertorial
Intisari-Online.com- Pemburu harta karun amatir percaya bahwa mereka telah menemukan Amber Room yang legendaris di sebuah gua yang pernah digunakan oleh Nazi.
Trio detektif, ahli homeopati Leonhard Blume, ilmuwan Gunter Eckardt, dan spesialis georadar Peter Lohr, yakin bahwa Amber Room dari kekaisaran Tsar Rusia yang hilang terletak di Prince's Cave, perbukitan Hartenstein dekat Dresden.
Ketiga ilmuwan Jerman itu meneliti kompleks gua selama perang.
Tetapi semua catatan tentang apa yang terjadi di sana secara misterius lenyap dari arsip lokal.
Baca Juga : Nekat Masuk ke Pulau Terlarang untuk Sebarkan Agama, Pria Ini Dibunuh Penduduk Suku yang Terkenal 'Buas'
Peter Lohr menggunakan pencitraan radar untuk mendeteksi perangkap dan apa yang tampak sebagai bunker di bawah tanah.
Dilansir dari Express.co.uk, dia memindai bukit pada bulan September 2017 tahun lalu setelah Lohr mengklaim "sumber terpercaya" mengatakan kepadanya tentang keberadaan harta karun yang hilang pada tahun 2001.
"Tempat persembunyian berada di bawah tanah di atas jalur kereta api," katanya.
Lebih jauh, tepat pada April 1945, kereta dari Konigsberg diketahui dihentikan di tempat ini.
Konigsberg, sekarang Kaliningrad milik Rusia, dulunya adalah ibukota Prussia Timur di mana Amber Room pernah disimpan.
Dia juga mengatakan dia memiliki bukti bahwa harta milik raja terakhir Kekaisaran Jerman yang pergi ke pengasingan di Belanda pada 1918 setelah kekalahannya di WW1, juga disimpan di kompleks itu.
Sementara itu, Gunter Eckardt berkata bahwa dia menemukan jejak pohon di mana tali baja digunakan untuk mengangkat peti.
Terbuat sepenuhnya dari batu amber dan emas, Amber Room adalah mahakarya seni barok yang dianggap sebagai harta seni paling penting di dunia.
Baca Juga : Meski Berdarah-darah dengan Peluru Tertancap di Tubuhnya, Pria Ini Tetap Melangsungkan Akad Nikah!
Keberadaannya telah menjadi misteri sejak hari-hari terakhir Perang Dunia Kedua.
Amber Room dipersembahkan kepada Peter yang Agung pada 1716 oleh Raja Prusia.
Kemudian, Catherine Agung menugaskan generasi baru pengrajin untuk memperindah ruangan dan memindahkannya dari Istana Musim Dingin di St Petersburg ke tempat tinggal musim panas barunya di Tsarskoye Selo, di luar kota.
"Ketika pekerjaan selesai, pada 1770, Amber Room sungguh mempesona," tulis sejarawan seni Konstantin Akinsha dan Grigorii Kozlov.
Amber Room di terangi oleh 565 lilin yang cahayanya dipantulkan di permukaan emas yang hangat nan berkilauan.
Setelah perang, Amber Room menjadi sebuah sebuah pencarian yang memikat semua orang.
Berdasarkan materi arsip dan wawancara, Amber Room dipindahkan oleh Albert Popp, seorang brigadir dengan korps terbang Nazi sebelum Perang Dunia Kedua , ke tambang tua dan gudang bawah tanah di Nordhausen.
Mengingat bahwa sebagian besar barang jarahan yang dijarah untuk museum budaya dunia milik Adolf Hitler di Linz ditemukan di tambang-tambang garam di Austria, Nazi dapat memindahkan Amber Room sejauh800 dari Konigsberg ke sebuah wilayah di dalam Jerman.
Baca Juga : Hokinya Keterlaluan, Beli Brankas Bekas Rp7 Juta Ternyata Berisi Uang Rp105 Miliar