Tak sedikit pendaki sekarang yang mengacuhkan perihal setelan pakaian pendakian. Banyak yang masih mengenakan pakaian yang tak cocok untuk mendaki seperti celana jeans, jaket tipis, dan sepatu kasual.
Tentu setelan pakaian yang tak sesuai untuk mendaki membuat pendakian semakin berbahaya. Hal itu juga menyebabkan risiko kecelakaan semakin tinggi seperti hipotermia.
Tentu sepatu sekolah rawan membuat penggunanya terpeleset saat melewati jalut pendakian yang cukup licin dan tak melindungi kaki dari cedera.
Contoh lain adalah, mengatasi udara dingin di gunung tentu butuh jaket yang standar. Jaket dengan lapisan yang tipis jelas tidak akan mampu melindungi tubuh dari udara dingin.
3. Membuat api unggun
Banyak pengelola basecamp pendakian yang melarang pendaki gunung membuat api unggun atau perapian, khususnya ketika musim kemarau. Hal itu karena perapian rawan membuat gunung mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Namun, pendaki terkadang tetap nekat membuat api unggun saat mendaki. Biasanya, alasan tujuan api unggun tak lain adalah untuk menghangatkan diri dari dinginnya udara gunung.
Api unggun juga berbahaya karena bara api bisa tertiup angin dan mengenai semak kering sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Bisa Menyaingi Taj Mahal, 'Gunung Everest' Sampah India Tumbuh Menjulang Begitu Cepat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR