Analisis mengungkap bahwa orang-orang itu memakan sejenis tanaman kaktus dan tikus kecil tanpa dimasak/dikuliti.
Sisik, tulang, dan taring ular berbisa yang ditemukan dalam sampel, adalah cerita lain.
Pusat lubang taring membantu tim mengidentifikasi ular yang kemudian diketahui dari spesies viperidae, yakni ular berbisa.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa ular berbisa itu dimakan secara utuh, tanpa dimasak.
Tapi kenapa? Peneliti menemukan bahwa ular jarang dikonsumsi kecuali dalam kasus stres diet.
Dan meskipun sisa-sisa ular telah ditemukan di coprolites lain dari Conejo Shelter, tidak satu pun dari mereka yang berasal dari spesies berbisa.
Jadi, apakah taring ular berbisa ini bukti ritual perdukunan?
Seni cadas dari wilayah dan waktu yang sama menampilkan motif seperti ular.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR