Intisari-Online.com - Hampir 200 juta tahun yang lalu, langit Bumi adalah rumah bagi makhluk yang sama sekali berbeda dengan yang dapat Anda temukan hari ini.
Namun, makhluk yang satu ini mungkin akan mengejutkan Anda.
Bukan burung atau dinosaurus, namun reptil ini, secara harfiah, dilahirkan untuk terbang.
Fakta dan pandangan baru mengenai embrio fosil pterodactyl ini telah mengungkapkan betapa mandirinya makhluk ini.
Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma
Ditemukan di China untuk pertama kalinya pada tahun 2004, embrio dari makhluk yang belum lahir ini dianggap memiliki sayap dengan perkembangan yang buruk.
Namun dilansir dari Science Alert, Minggu, (16/6/2019), paleobiolog David Unwin dan ahli zoologi Charles Deeming sekarang menyangkal hipotesis ini.
"Sebaliknya, kami berpendapat bahwa pterosaurus mampu terbang langsung setelah menetas," tulis para penulis.
"Bahkan reptil pterosaurus juga mungkin tidak memerlukan perawatan orang tua."
"Hal itu menyiratkan mode sejarah hidup yang sangat berbeda untuk pterosaurus, dibandingkan dengan pterosaurus yang masih ada," tulis para penulis.
Sementara studi sebelumnya tentang flapling pterodactyl cenderung hanya mengandalkan pernyataan kualitatif, studi baru ini menggunakan banyak bukti untuk menunjukkan bahwa beberapa telur dan embrio harus dipindahkan ke tahap sebelumnya.
Meneliti panjang tungkai, ukuran telur, dan bentuk telur dari semua embrio yang dikenal hingga saat ini - termasuk cadangan fosil di China yang mengandung ratusan telur - para peneliti membandingkan pertumbuhan mereka dengan burung dan buaya modern.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR