Advertorial

Ahli Geologi Klaim Dewa Brahma Temukan Dinosaurus, Kongres Sains ke-106 Ini Menuai Protes

Muflika Nur Fuaddah
Adrie Saputra
Muflika Nur Fuaddah
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Ashu Khosla, yang mengajar di Universitas Panjab, ungkap pernyataan di Kongres Sains India ke-106 di Phagwara.
Ashu Khosla, yang mengajar di Universitas Panjab, ungkap pernyataan di Kongres Sains India ke-106 di Phagwara.

Intisari-Online.com - Ashu Khosla, yang mengajar di Universitas Panjab, ungkap pernyataan saat mempresentasikan makalah penelitian di Kongres Sains India ke-106 di Phagwara.

Ahli geologi Ashu Khosla, yang telah melakukan penelitian selama lebih dari 25 tahun tentang asal dan keberadaan dinosaurus di India, pada hari Minggu (6/1) mengungkap pendapat.

Dia mengatakan bahwa Brahma, dewa Hindu, telah mengetahui tentang dinosaurus dan mendokumentasikannya dalam Veda.

Khosla, yang mengajar di Universitas Panjab, membuat pernyataan saat mempresentasikan makalah penelitian di Kongres Sains India ke-106 di Lovely Professional University di Phagwara, India.

Baca Juga : Saudara Kandungmu Adalah Orang Penting Dalam Hidupmu, Jangan Pernah Sekalipun Lupakan Itu

"Tak ada yang tak diketahui Dewa Brahma sang pencipta alam semesta," kata Khosla sebagaimana dilansir dari Scroll.in.

"Dia benar-benar menyadari keberadaan dinosaurus dan bahkan menyebutkannya dalam Veda. Sebelum ada orang lain di dunia, Dewa Brahma-lah yang menemukan keberadaan dinosaurus di bumi." lanjutnya.

Ahli geologi itu menambahkan bahwa India adalah“ titik panas bagi evolusi dan pengembangbiakan dinosaurus ”sebelum mereka punah.

"Dari Veda kita, orang Amerika dan Inggris mengambil konsep dinosaurus dan mengetahui tentang mereka," tambah Khosla.

Baca Juga : Kampung Naga Tasikmalaya, Pilihan Tepat untuk Menyepi dari Dunia Modern dan Teknologi

Lebih jauh, dia juga mengatakan bahwa kata dinosaurus berasal dari bahasa Sansekerta.

"'Dino' berarti mengerikan, artinya diterjemahkan menjadi 'daayan (penyihir)' dan 'saur', yang berarti kadal, terkait dengan 'asur (rakshas)," katanya.

"Jadi, segala sesuatu yang ada di bumi telah disebutkan dengan baik dalam Veda."

Khosla mengklaim bahwa ia dan timnya telah menemukan sisa-sisa dinosaurus "India" di distrik Kheda di Gujarat pada tahun 2001 dan secara resmi menamakannya "Rajasaurus Narmada ensis."

Baca Juga : Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil

Ditanya apakah ia memiliki bukti untuk mendukung klaimnya tentang dinosaurus yang disebutkan dalam Veda, Khosla mengatakan teks-teks agama ditulis 25.000-30.000 tahun yang lalu sementara dinosaurus punah 6,5 juta tahun yang lalu.

"Karena Veda tidak ditulis di atas kertas, tetapi di atas dedaunan, kita mungkin tidak memiliki bukti ilmiah tetapi dinosaurus disebutkan dalam Veda oleh Dewa Brahma," tambahnya.

PROTES DAN PERAN PEMERINTAH

Baca Juga : Mari Jaga Diri Kita untuk Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain

Pernyataan Khosla adalah yang terbaru di antara pernyataan irasional yang dibuat oleh beberapa pembicara di Kongres Sains India.

Pada hari Minggu pagi, sekelompok kecil ilmuwan dan cendekiawan peneliti berkumpul di Institut Sains India di Bengaluru untuk memprotes pernyataan yang dibuat pada pertemuan itu.

Pemerintah juga telah berusaha untuk menjauhkan diri dari komentar-komentar ini.

Penasihat Ilmiah Utama India K Vijay Raghavan mengatakan, dalam sebuah posting blog pada Sabtu malam, bahwa pemerintah tidak memiliki peran dalam memilih pembicara dan asosiasi tidak dapat menentukan apa yang dikatakan para ilmuwan.

"Asosiasi Kongres Sains India memang mendapatkan dukungan dari Departemen Sains dan Teknologi, ISCA menggalang dana untuk kegiatannya, seperti untuk mengadakan Kongres, dari sumber lain," tulis VijayRaghavan.

"ISCA menentukan agenda, tempat dan memilih pembicara. Pemerintah tidak memiliki peran apa pun dalam masalah ini."

Baca Juga : Nekat Jadi Pelakor atau Pebinor? Anda Bisa Terjerat Hukum dan Dipidana

Hal itu sekaligus menyatakan bahwa pihak penyelenggara tidak memiliki filter atas apa yang dikatakan para ilmuwan.

Tak hanya itu, pemerintah tidak memiliki peran dalam masalah ini.

Sehingga pembicara yang membuat pernyataan mencerminkan pembicara itu sendiri.

Baca Juga : Pernah Tantang Perang Indonesia, Pangeran Inggris Akhirnya 'Dipermalukan' oleh TNI

Artikel Terkait