Advertorial

Lincah di Atas Panggung, Siapa Sangka Lady Gaga Mengidap Fibromyalgia, Penyakit Apa Itu?

Tatik Ariyani

Editor

Melihat energinya yang maksimal ketika tampil di atas panggung, sulit dibayangkan jika Lady Gaga mengidap fibromyalgia.
Melihat energinya yang maksimal ketika tampil di atas panggung, sulit dibayangkan jika Lady Gaga mengidap fibromyalgia.

Intisari-Online.com - Melihat energinya yang maksimal ketika tampil di atas panggung, sulit dibayangkan jika Lady Gaga mengidapfibromyalgia.

Namun, ya benar, Lady Gaga memang mengidapfibromyalgia.

Dalam film dokumenter terbarunya, Gaga: Five Foot Two, penyanyi itu mengungkapkan bahwa dia hidup dengan rasa sakit kronis, yang kemudian dia katakan di Twitter sebagaifibromyalgia.

Di dunia ini, setidaknya satu dari 10 orang menderita semacam rasa sakit, kronis jangka panjang. Tetapi tidak semua memilikifibromyalgia.

Dilansir dari Science Alert, orang denganfibromyalgia mengalami nyeri kronis pada bagian yang luas, termasuk nyeri muskuloskeletal, nyeri dan kaku juga nyeri jaringan lunak, di area seluruh tubuh.

Baca Juga: Bermodal Rp85 Ribu, Remaja Ini Sukses Berbisnis dari Toilet Sekolah dengan Omzet Rp19,7 Juta Per Minggu, Idenya Sederhana

Ini memengaruhi sistem lain seperti otak, yang juga memengaruhi kemampuan sesorang untuk berkosentrasi dan mengingat berbagai hal.

Orang yang menderitafibromyalgia sering menyebut ini sebagai 'kabut-kabut'.

Ini dapat memengaruhi pola tidur, emosi, dan banyak aspek kehidupan sehari-hari lainnya.

Penyebabfibromyalgia

Kita tidak tahu persis apa yang menyebabkanfibromyalgia, tetapi faktor genetika, lingkungan, hormon dan saraf (otak dan sistem saraf pusat) semuanya diyakini turut berperan.

Baca Juga: Kisah Pisau Bertabur Permata yang Penuh Kutukan, Membawa Kematian Berantai Hingga Renggut 28 Nyawa

Penelitian menunjukkan gen mungkin bertanggung jawab atas 50 persen kerentanan terhadap kondisi tersebut. Penelitian terbaru menunjukkan sistem kekebalan tubuh juga ikut terlibat.

Sebuah survei online terhadap 596 orang dengan fibromyalgia menemukan sekitar dua pertiga orang dapat menghubungkan awal gejala yang mereka alami dengan kejadian atau peristiwa tertentu, seperti cedera fisik, periode sakit yang mungkin melibatkan operasi, atau peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Banyak darirespondenmengatakan mereka mengalami secara negatif dan stigma ketika mencoba menjelaskan dan mengautentikasi gejala mereka kepada para profesional, keluarga mereka, dan komunitas mereka.

Orang yang terpengaruh

Fibromyalgia mempengaruhi sekitar 2 persen populasi dunia, sering dilaporkan lebih tinggi pada wanita, dengan rasio tiga banding satu.

Baca Juga: Ingin Makan Makanan Lezat Tapi Takut Gemuk? Tak Perlu Dihindari, Ada Cara Mudah ‘Jaga Kalori’

The World Health Organizationmengakui fibromyalgia sebagai suatu penyakit pada tahun 1994.

Sejak itu, dokter memperdebatkan bagaimana diagnosis fibromyalgia dan siapa yang harus mendiagnosanya.

Versi terbaru dari Klasifikasi Penyakit Internasional mengatakan seseorang baru bisa didiagnosis fibromyalgia,jika dia mengalami rasa sakit pada "setidaknya 4 dari 5 daerah tubuh dan berhubungan dengan tekanan emosi yang signifikan".

Perawatan fibromyalgia

Obat-obatan pregabalin dan duloxetine bekerja dengan mengubah neurotransmitter di otak (gamma amino butyric acid dan serotonin), dan efektif untuk banyak orang.

Ada banyak pilihan lain termasuk obat khusus untuk nyeri (analgesik), pelemas otot (benzodiazepin), atau perawatan untuk mengatasi nyeri saraf atau tulang belakang (perawatan neuropatik).

Baca Juga: Faktanya, Kopi dan Gorengan Juga Bisa Jadi Pemicu Bau 'Ikan Asin' Pada Organ Intim Wanita

Banyak dari obat-obatan inibisa saja memiliki efek samping, termasuk sembelit, atau reaksi alergi seperti gangguan pencernaan atau peradangan, juga bisa membuat ketagihan.

Perawatan umum lainnya adalah menggunakan mesin TENS (stimulasi saraf listrik transkutan).

Ini melibatkan mengoleskan pembalut di sekitar area nyeri, atau saraf yang mungkin mengirim pesan rasa sakit, dan mengganggu ini menggunakangetaran listrik kecil.

Pengobatan ini diduga efektif meningkatkan kadar endorfin yang diproduksi oleh otak dan sumsum tulang belakang untuk memberikan bantuan pada nyeri.

Baca Juga: 'Kalahkan' JK, Ma'ruf Amin, akan Jadi Wakil Presiden Indonesia Tertua

Tetapi efeknya mungkin melemah dengan penggunaan berkelanjutan.

Penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika pengobatan TENS tepat karena dapat memengaruhi alat pacu jantung atau penderita epilepsi.

Fibromyalgia juga dapat diobati dengan intervensi fisik seperti terapi panas , pijat dan terapi getaran . Akupunktur dan perawatan dari psikolog adalah pilihan lain.

Artikel Terkait