Advertorial

Sandra Dewi Pernah Alami Janinnya Tidak Berkembang: Ini Penyebab Janin Tidak Berkembang

Mentari DP

Editor

Sandra Dewi mengaku pernah mengalami masalah dalam kehamilan pertamanya, yaitu janinnya tidak berkembang.
Sandra Dewi mengaku pernah mengalami masalah dalam kehamilan pertamanya, yaitu janinnya tidak berkembang.

Intisari-Online.com - Artis cantik Indonesia, Sandra Dewi, ternyata mempunyai rahasia yang tidak pernah dia ungkapkan kepada publik.

Ketika Sandra Dewi hadir dalam acara perilisan buku, dia pun membeberkan rahasia tersebut.

Dilansir dari grid.id pada Kamis (27/6/2019), Sandra Dewi mengaku pernah mengalami masalah dalam kehamilannya.

Diketahui pada kehamilan pertamanya, janinnya tidak berkembang.

Baca Juga: Grab Kenakan Denda Untuk Pembatalan Order, Begini Mekanismenya dan Uang Denda Akan Diberikan Kepada Pengemudi

Tentu saja Sandra Dewi sangat khawatir. Apalagi diketahui usia Sandra Dewi tergolong tak muda lagi.

Dia khawatir kalau dia akan sulit memiliki anak.

Untungnya saat ini Sandra Dewi tak perlu khawatir. Sebab, dia sudah memiliki anak laki-laki yang tampan dan sedang mengandung anak keduanya.

Apa itu janin tidak berkembang?

Dalam pemahaman masyarakat umum, istilah janin tidak berkembang mengarah kepada kehamilan kosong.

Dalam dunia medis, kondisi yang dimaksud janin tidak berkembang ini disebut dengan blighted ovum.

Jika bingung, begini penjelasannya.

Kehamilan kosong berarti terbentuknya kantung kehamilan, tapi tidak terdapat embrio di dalamnya.

Kondisi ini terjadi apalagi sel telur di dalam rahim sudah dibuahi, tapi dia tidak berkembang ke tahap selanjutnya menjadi embrio atau calon janin.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Hamil Bayi Kembar: Ini 5 Faktor yang Paling Berpengaruh dalam Mendapatkan Bayi Kembar

Penyebab janin tidak berkembang

Pada kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio pada hari ke-10.

Namun pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal membelah diri menjadi embrio.

Kehamilan kosong juga bisa terjadi ketika pembelahan sel zigot berhenti setelah menempel pada dinding rahim.

Penyebab lainnya bisa karena kelainan kromosom pada zigot. Ini terjadi karena kualitas sel telur atau sperma kurang baik.

Lalu penyebab janin tidak berkembang lainnya adalah infeksi, efek samping obat-obatan, hingga konsumsi alkohol.

Gejala janin tidak berkembang

Menurut dokter, janin tidak berkembang biasanya baru disadari pada minggu ke-8 atau minggu ke-13.

Gejala lalu mengarah pada keguguran, seperti pendarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah.

Namun, ada juga wanita yang tidak mengalami gejala keguguran.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Hamil Bayi Kembar: Ini 7 Solusi Untuk Mengasuh Anak Kembar

Artikel Terkait