Advertorial

Kasus Ayah Hamili Anak Kandung hingga Melahirkan di Probolinggo, Inilah Kelainan yang Pernah Terjadi pada Anak Hasil Inses dalam Sejarah

Tatik Ariyani

Penulis

Mutasi genetik hubungan inses menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetik baru mulai muncul dalam jangka waktu lama.
Mutasi genetik hubungan inses menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetik baru mulai muncul dalam jangka waktu lama.

Intisari-Online.com - Warga Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ST (37) melaporkan suaminya sendiri Muhammad (30) ke polisi.

Hal ini dikarenakan Muhammad menghamili anak kandungnya sendiri berinisial SF (15), hingga SF melahirkan seorang bayi.

Polisi bertindak cepat sehingga Muhammad yang hendak kabur ke Malaysia berhasil diringkus polisi di sebuah jalan desa pada Selasa (18/6/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Kasat Reskrim AKP Riyanto menjelaskan, SF yang disetubuhi ayah kandungnya sendiri tersebut melahirkan pada Maret 2019.

Baca Juga: Ternyata Kunyit pun Bisa Membantu Meningkatkan Kesehatan Mata, Bagaimana Caranya?

Berbicara mengenai kasus tersebut, anak yang dilahirkan dari hubungan sedarah (inses) tidak hanya kali ini saja terjadi.

Kasus itu terjadi dari zaman dahulu, baik dari pernikahan bangsawan zaman dahulu hingga hubungan karena paksaan (pemerkosaan oleh orang tua atau saudara sekandung).

Para bangsawan zaman dulu ternyata biasa melakukannya untuk menjaga agar darah kerajaan tetap murni.

Penguasa Mesir khususnya sering menikahi saudara kandung mereka atau bahkan anak mereka sendiri.

Baca Juga: Sangat Bangga dengan Ras Arya, Mengapa Hitler Sudi Jadikan Swastika yang Berasal dari 'Timur' Sebagai Lambang Nazi?

Namun, mereka harus membayar mahal kerenamutasi genetik mereka menyebabkan permasalahan yang serius pada keturunan dan variasi genetikbaru mulai muncul dalam jangka waktu yang sangat lama seperti dilansir dariRanker.

1. Rahang bawah lebih panjang

Keluarga bangsawan Habsburg mengaturpernikahan sedarahuntuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehinggatidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.

Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.

Baca Juga: Coba Perhatikan Apa Warna Lidah Anda? Warna Lidah Ungu Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini

2. Kaki pekuk

inses menyebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.

3. Jari-jari menyatu

Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.

Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.

4. Hemofilia

Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahanserius yangdapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.

5. Mikrosefali

Orang yang melakukan pernikahan inses yangmeningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.

Baca Juga: Ingin Mirip Boneka Barbie, Mahasiswa Cantik Ini Lakukan Operasi Plastik, Tapi Hasilnya Malahan Membuatnya dapat Julukan Ini

6. Bibir sumbing

Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar, dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuatsulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.

7. Tengkorak memanjang di bagian belakang

Kebiasaan kerajaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.

Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tulang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.

8. Albinisme

Orang dengan albinisme cenderung memiliki mata cahaya, kulit pucat, dan rambut putih dekat, bahkan jika berasal dari warisan berkulit gelap.

9. Asimetri berat

Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memilikikedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri). Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.

Baca Juga: Coba Perhatikan Apa Warna Lidah Anda? Warna Lidah Ungu Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini

10. Tubuh mini

Anak-anak keturunan inses memilikimasalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanyapenyakit Ellis-van Creveld. Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.

11. Ketidaksuburan

Anak-anak yang dihasilkan dariinsestidak selalu layak, entah janin gagal berkembang, atau anak-anak lahir mati. Dengan cara ini, hubunganinsesseringkali tidak subur.

Jika seseorang berhasil memiliki anak melaluiinses, infertilitas dapat diteruskan ke keturunan.

12. Skoliosis

Saatinsesterjadi mereka mungkin memiliki anak yang memiliki kondisi karena kesamaan gen orang tua, sepertiskoliosis jauh lebih mungkin terjadi.

13. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Anak yang lahir dariinsescenderungsakit-sakitan. Meskipun hal ini mungkin terkait dengan malformasi kerangka, otot, atau organ tubuh, faktor utama adalah sistem kekebalan yang salah.

14. Kriptorkismus

Cyptorchidism terjadi ketika salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum yangbisa menyebabkan infertilitas serta berbagai gangguan reproduksi jika tidak diobati dini.

Cyptorchidism dapat disebabkan oleh duplikasi kromosom dan telah terbukti lebih umum terjadi pada anak-anak dengan hubunganinses.

Baca Juga: 'Ditilang' Patung Polisi, Pengendara Bandel di Sidoarjo Pasrah dan Tak Berkutik Sambil Terima Surat Tilang

Artikel Terkait