Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah kisah cukup aneh terjadi pada seorang wanita yang percaya pada peramal nasib.
Dia meyakini apa yang dikatakan oleh peramal nasib bahwa untuk mengubah hidup dan mendapatkan pencerahan besar dia harus melakukan penculikan.
Melansir World of Buzz pada Kamis (13/6/2019) kisahnya berawal ketika tahun 1992 wanita asal China Barat Daya ini kehilangan putranya.
Setelah mendatangi peramal, dia mengatakan bahwa harus mencuri putra dari seseorang jika tidak ingin nasib buruknya terulang.
Jadi dia mengikuti intruksi tersebut, dengan menyamar sebagai pengasuh bayi menggunakan identitas palsu, lapor Chongqing Evening News.
Wanita bernama He Xiaoping (49) bekerja untuk seorang wanita bernama Zhu Xiaojuan di Chongqing, yang memiliki anak pria berusia 15 bulan.
Satu minggu kemudian, dia melancarkan aksinya dan memberi tahu Zhu untuk mengajak putranya berbelanja, namun dia membawanya kabur ke rumahnya di daerah Nachong.
Kemudian, dia memberinya nama Liu Jinxin yang persis seperti nama putranya yang hilang, kemudian membesarkannya selam 26 tahun sebagai putranya.
Baca Juga: Bagai Perisai dan Pedang Raja Daud, Itulah Keunggulan Angkatan Udara Israel di Medan Pertempuran
Dia mengklaim memeberinya kehidupan yang baik dengan banyak pekerjaan sebelum menjadi pengusaha.
Pada tahun 1995, Xiaoping melahirkan anak perempuan karena itu di yakin bahwa putra yang diculiknya benar-benar menghilangkan kesialannya.
Namun, 22 tahun kemudian tepatnya tahun 2017, dia merasa bersalah karena mencuri anak tersebutsetelah menonton sebuah tayangan TV.
Dalam acara tersebut, dia menyaksikan seorang ibu lanjut usia yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari anaknya yang hilang.
Baca Juga: Robby Sugara Meninggal Dunia Diduga Serangan Jantung: Kenali 5 Penyebab Tak Terduga Serangan Jantung
"Saya tahu saya melakukan hal yang buruk, tetapi saya telah mengangkay putra saya sebagai anak saya," kata Xiaoping.
"Dia juga mengakuiku sebagai ibu kandungnya," sambungnya.
Namun, pada akhirnya dia menghubungi ibu kandung bocah tersebut, pada Februari 2018 tetapi dihadapkan pada pergantian kejadian tak terduga.
Zhu telah menemukan putranya yang hilang pada tahun 1995, anak itu adalah pria yang diberia nama Pan Pan pesis seperti nama anaknya yang hilang.
Zhu juga membesarkan anak itu dan berpikir bahwa itu adalah anak kandungya, namun tes DNA mengkonfirmasi bahwa Liu adalah anak Zhu.
Namun, sebelumnya tes yang dilakukan Pengadian Rakyat Tertinggi di Henan mengungkapkan bahwa Pan Pan adalah putra kandungnya.
Setelah penemuan ini, Zhu menggugat pengadilan hingga 2,95 juta yuan (Rp6 miliar) untuk hasil tes DNA yang salah.
Sementara itu, sebelumnya Zhu menolak bahwa Liu adalah putra kandungnya, dia mengira Xiaoping mabuk.
Namun, setelah itu dia membawa dirinya dan memaafkan Xiaopin setelah memberikan kembali anaknya.